Dalam dunia manajemen inventaris, keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan barang sangat penting. Terlalu banyak stok bisa menimbulkan biaya penyimpanan tinggi, sementara kekurangan stok menghambat proses produksi atau pengiriman ke pelanggan. Dalam Odoo, Anda bisa memanfaatkan fitur push dan pull rule untuk mengatur pergerakan barang secara efisien sesuai dengan kebutuhan operasional bisnis Anda.
Fitur ini sangat berguna bagi perusahaan dengan rantai pasok kompleks—misalnya bisnis manufaktur atau distribusi — yang mengandalkan gudang di beberapa lokasi. Melalui aturan otomatisasi ini, Odoo akan menentukan bagaimana dan kapan barang berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain, tanpa harus diinput secara manual.
Mengenal Konsep Push dan Pull Rule
Sebelum membahas cara pengaturannya, penting untuk memahami perbedaan dasar antara push rule dan pull rule di Odoo:
- Push Rule: Barang dipindahkan ke lokasi berikutnya setiap kali diterima di lokasi tertentu. Misalnya, setiap barang yang masuk ke Receiving Zone otomatis dipindahkan ke Stock Location.
- Pull Rule: Barang dipindahkan hanya jika dibutuhkan oleh lokasi lain. Contohnya, ketika ada permintaan dari Production Location, sistem akan menarik stok dari Stock Location.
Kedua mekanisme ini bisa dikombinasikan agar proses supply chain berjalan otomatis dari hulu ke hilir tanpa hambatan.
Cara Mengatur Pull Rule di Modul Inventaris Odoo
Berikut langkah-langkah untuk mengaktifkan dan menyesuaikan pull rule di Odoo:
- Dari dashboard utama Odoo, buka aplikasi Inventory. Pastikan Anda memiliki hak akses sebagai Inventory Manager agar bisa mengatur Routes dan Rules.
- Masuk ke menu Configuration → Settings, lalu aktifkan opsi Multi-Step Routes. Fitur ini wajib diaktifkan agar Anda bisa membuat atau memodifikasi pull rule.
- Pergi ke Configuration → Routes. Pilih rute yang ingin Anda ubah atau buat rute baru sesuai alur distribusi perusahaan Anda.
- Pada tab Rules, klik Add a Line. Di bagian Action, pilih “Pull From” untuk menandai bahwa aturan ini akan menarik barang dari lokasi tertentu jika ada permintaan.
- Isi kolom Source Location dengan gudang asal barang. Tentukan Destination Location sesuai kebutuhan dan atur Operation Type seperti Internal Transfer, Manufacturing, atau Delivery Order.
- Simpan perubahan dan coba buat transaksi uji (misalnya Manufacturing Order) untuk memastikan sistem menarik stok otomatis sesuai rule yang dibuat.
Keunggulan Menggunakan Pull Rule di Odoo
Mengandalkan pull rule di inventaris Odoo memberikan banyak manfaat, di antaranya:
- Efisiensi Operasional: Barang hanya berpindah saat dibutuhkan, menghindari overstock.
- Akurasi Data Stok: Setiap perpindahan tercatat otomatis dalam sistem tanpa risiko kesalahan input manual.
- Kinerja Gudang yang Lebih Teratur: Staf gudang tidak perlu melakukan pemindahan berulang yang tidak perlu.
- Integrasi Penuh dengan Modul Lain: Rule ini bisa dihubungkan dengan Sales, Purchase, hingga Manufacturing, sehingga seluruh rantai pasok berjalan sinkron.
Tips Mengoptimalkan Pull Rule
Agar hasilnya lebih maksimal, berikut beberapa tips tambahan yang bisa diterapkan:
- Gunakan kombinasi antara push dan pull rule untuk menyesuaikan kebutuhan distribusi multi-gudang.
- Cek ulang prioritas routes jika barang bisa mengikuti lebih dari satu jalur distribusi.
- Manfaatkan laporan Inventory Movements untuk memastikan semua pergerakan sesuai dengan rule yang Anda buat.
- Lakukan uji coba secara bertahap sebelum diterapkan ke seluruh sistem agar tidak mengganggu operasional utama.
Kesimpulan
Fitur pull rule di Odoo penting untuk menjaga efisiensi manajemen inventaris modern. Dengan aturan yang terkonfigurasi dengan baik, bisnis Anda bisa memastikan barang berpindah tepat waktu, sesuai permintaan, dan tanpa tumpang tindih antar lokasi. Hubungi tim customer service kami sekarang untuk mendapatkan demo Odoo dan rasakan bagaimana fitur-fitur seperti pull rule membantu bisnis Anda lebih efisien dan profesional.

