Szeto x Odoo

Cara Mengaktifkan Developer Mode pada Odoo ERP
Software

Cara Mengaktifkan Developer Mode pada Odoo ERP

Dalam dunia bisnis yang serba cepat, memiliki alat yang fleksibel dan dapat disesuaikan seperti Odoo ERP menjadi salah satu kunci keberhasilan. Namun, untuk memaksimalkan potensi Odoo, terutama dalam hal kustomisasi dan pengembangan, Anda perlu mengaktifkan Developer Mode.  Mode ini membuka akses ke fitur-fitur lanjutan yang memungkinkan Anda untuk menyesuaikan sistem sesuai kebutuhan spesifik bisnis Anda. Mari kita bahas cara mengaktifkan developer mode di Odoo dan manfaat yang bisa Anda peroleh. Apa Itu Developer Mode? Developer mode atau yang sering juga disebut sebagai debug mode, adalah fitur di Odoo yang dapat memberikan akses ke alat dan pengaturan teknis yang tidak tersedia dalam mode normal.  Dengan mengaktifkan mode ini, Anda dapat melihat struktur database, mengedit tampilan, menyesuaikan modul, dan melakukan berbagai tugas pengembangan lainnya. Mode ini sangat berguna bagi pengembang dan administrator yang ingin melakukan kustomisasi atau debugging pada sistem Odoo mereka. Cara Mengaktifkan Developer Mode di Odoo Ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk mengaktifkan debug mode pada Odoo: 1. Melalui Menu Pengaturan (Settings) 2. Melalui URL Tambahkan Parameter pada URL: Saat Anda berada di Odoo, tambahkan ?debug=1 di akhir URL. Misalnya, ubah dari https://yourcompany.odoo.com/web menjadi https://yourcompany.odoo.com/web?debug=1. Ini akan mengaktifkan Developer Mode tanpa perlu masuk ke menu pengaturan.  3. Menggunakan Ekstensi Browser Odoo Debug Extension: Tersedia ekstensi untuk browser seperti Chrome dan Firefox yang memungkinkan Anda mengaktifkan atau menonaktifkan Developer Mode dengan sekali klik. Cari “Odoo Debug” di toko ekstensi browser Anda dan ikuti petunjuk instalasinya.  Indikator Developer Mode Aktif Setelah mengaktifkan debug mode, Anda akan melihat beberapa perubahan pada antarmuka Odoo: Manfaat Menggunakan Debug Mode Mengaktifkan debug mode memberikan berbagai keuntungan, antara lain: Kesimpulan Mengoptimalkan penggunaan Odoo ERP memerlukan pemahaman dan akses ke fitur-fitur lanjutan yang ditawarkan, salah satunya adalah Developer Mode. Dengan mengaktifkan mode ini, Anda dapat melakukan kustomisasi dan pengembangan yang lebih mendalam, sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.  Jika Anda memerlukan bantuan lebih lanjut atau ingin mengetahui lebih banyak tentang bagaimana Odoo dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan Anda, jangan ragu untuk menghubungi customer service kami. Tim kami siap membantu Anda memaksimalkan potensi Odoo untuk kesuksesan bisnis Anda.

Penerapan Landed Cost pada Produk di Odoo ERP
Software

Penerapan Landed Cost pada Produk di Odoo ERP

Dalam dunia bisnis, memahami total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk hingga siap dijual sangatlah penting. Seringkali, biaya pembelian produk bukanlah satu-satunya pengeluaran yang harus diperhitungkan. Ada berbagai biaya tambahan seperti pengiriman, asuransi, bea cukai, dan lain-lain yang turut mempengaruhi harga pokok penjualan. Konsep inilah yang dikenal sebagai landed cost.  Dengan menggunakan Odoo ERP, Anda dapat dengan mudah mengintegrasikan semua biaya ini ke dalam valuasi produk, sehingga mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang margin keuntungan dan pengelolaan inventaris. Apa Itu Landed Cost? Landed cost atau biaya perolehan adalah total biaya yang dikeluarkan untuk membawa produk ke gudang Anda, termasuk harga beli, biaya pengiriman, asuransi, bea cukai, dan biaya lainnya yang terkait. Menghitung landed cost secara akurat membantu perusahaan dalam menentukan harga jual yang tepat dan memastikan profitabilitas. Mengapa Landed Cost Penting? Penerapan Landed Cost pada Odoo Berikut ini langkah-langkah menerapkan biaya perolehan pada Odoo beserta persiapannya: 1. Masuk ke modul inventory ~> klik configuration kemudian pilih setting. 2. Create product category. – Standard prince ~> Metode ini membuat cost dari suatu produk selalu sama dan tidak terpengaruh oleh cost pada saat pembelian produk dari vendor, cost tersebut ditentukan secara manual pada saat pembuatan produk. – First in first out (fifo) ~> Metode ini menentukan cost produk sesuai pada saat kita membeli produk tersebut. – Average cost (avco) ~> Metode ini menentukan cost produk dengan menghitung rata-rata cost yang keluar pada saat pembelian produk. 3. Membuat produk landed cost. 4. Membuat purchase order. 5. Menambahkan landed cost pada produk. – Equal: Biaya akan dibagi berdasarkan jenis produk dalam satu dokumen, misal dalam satu dokumen ada dua dokumen, maka landed costnya akan dibagi menjadi dua. – By Quantity: Biaya akan dibagi berdasarkan jumlah produk, misal jika quantity 10 dan costnya 10.000 maka harga per produk akan mengalami penambahan harga 1.000. – By Current cost: Biaya akan dibagi berdasarkan biaya produk saat ini. – By Weight: Biaya akan dibagi berdasarkan berat produk. – By Volume: Biaya akan dibagi berdasarkan volume. Kesimpulan Dengan mengintegrasikan landed cost di Odoo ERP, perusahaan dapat memperoleh gambaran lebih komprehensif tentang total biaya produk, memungkinkan penetapan harga yang lebih akurat dan pengelolaan margin keuntungan yang lebih baik. Implementasi ini tidak hanya meningkatkan akurasi finansial tetapi juga efisiensi operasional keseluruhan.  Jika Anda tertarik untuk memanfaatkan fitur ini dan mengoptimalkan pengelolaan bisnis, jangan ragu untuk menghubungi customer service kami. Tim kami siap membantu Anda dalam setiap langkah implementasi Odoo ERP sesuai kebutuhan spesifik perusahaan Anda.

Reordering Rules dan Multiple Quantity pada Odoo ERP
Software

Reordering Rules dan Multiple Quantity pada Odoo ERP

Mengelola persediaan secara efisien adalah kunci keberhasilan dalam operasional bisnis. Tanpa pengelolaan yang tepat, perusahaan dapat menghadapi masalah seperti kehabisan stok atau kelebihan persediaan, yang keduanya dapat berdampak negatif pada profitabilitas.  Untungnya, Odoo ERP menawarkan fitur Reordering Rules dan pengaturan Multiple Quantity yang dapat membantu perusahaan menjaga keseimbangan persediaan dengan lebih mudah dan akurat. Apa Itu Reordering Rules? Reordering Rules adalah aturan yang ditetapkan dalam Odoo untuk secara otomatis memicu proses pengadaan atau produksi ketika jumlah stok suatu produk mencapai batas minimum tertentu. Dengan menetapkan aturan ini, perusahaan dapat mencegah kehabisan stok dan memastikan ketersediaan produk sesuai permintaan pelanggan. Memahami Multiple Quantity Selain menetapkan batas minimum dan maksimum, Odoo ERP juga memungkinkan penetapan Multiple Quantity dalam Reordering Rules. Fitur ini menentukan kelipatan jumlah yang harus dipesan atau diproduksi setiap kali pemesanan ulang dipicu. Misalnya, jika Multiple Quantity ditetapkan sebesar 5, maka setiap pemesanan ulang akan dilakukan dalam kelipatan 5 (5, 10, 15, dan seterusnya). Cara Reordering Rules pada Odoo  Berikut langkah-langkah set reordering rules pada Odoo hingga proses purchase order: 1. Inventory -> Products -> Products 2. Masuk ke product yang ingin di set reordering rules nya -> tab Purchase. Isi nama Vendor dan Price untuk product tersebut. 3. Klik Reordering Rules. 4. Lalu klik Create. Berikut ini field yang perlu diisi: Tampilan product nya akan seperti ini (pastikan field Company sudah terisi). 5. Selanjutnya ke menu Operations -> Run Scheduler. 6. Klik Run Scheduler untuk menjalankan reordering rules yang ada. Semua produk yang memiliki reordering rules dan stock on hand nya telah melewati minimum quantity akan otomatis dibuat RFQ di Purchase Order saat kita menjalankan Run Scheduler. 7. Masuk ke modul Purchase. Buka RFQ yang terdapat nama vendor yang diisi pada product. Analisa jumlah produk yang di order: Untuk mendapatkan jumlah quantity yang akan di order ke vendor: Maximum quantity (45) – on hand quantity (9) = 36. Kemudian hasil dari quantity tersebut dipengaruhi lagi oleh multiple quantity (7) dimana 36 bukan merupakan kelipatan dari 7 sehingga hasil dari quantity (36) dibulatkan menjadi 42 (kelipatan 7 x 4). 8. Klik confirm order untuk order product ke vendor. Dengan konfigurasi ini, Odoo akan secara otomatis membuat permintaan pembelian atau produksi ketika stok produk turun di bawah jumlah minimum yang ditetapkan. Namun perlu diingat bahwa product yang dapat ditambahkan reordering rules merupakan tipe produk storable product. Kesimpulan Pengelolaan persediaan yang efektif adalah elemen krusial dalam operasional bisnis yang sukses. Dengan memanfaatkan fitur Reordering Rules dan Multiple Quantity di Odoo ERP, perusahaan dapat memastikan ketersediaan produk, mengoptimalkan biaya persediaan, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.  Jika Anda ingin mengimplementasikan solusi ini dan mengoptimalkan manajemen persediaan perusahaan Anda, jangan ragu untuk menghubungi customer service kami. Tim kami siap membantu Anda dalam setiap langkah implementasi Odoo sesuai kebutuhan spesifik bisnis Anda.

Fungsi Fitur Cut Off Date di Journal Entries Odoo ERP
Software

Mengenal Fitur Cut Off Date di Journal Entries Odoo ERP

Mengelola keuangan perusahaan dengan akurat dan efisien adalah kunci keberhasilan dalam dunia bisnis. Salah satu tantangan utama dalam akuntansi adalah memastikan bahwa pendapatan dan beban dicatat pada periode yang tepat, terutama ketika transaksi melintasi batas waktu tertentu.  Untuk mengatasi hal ini, Odoo ERP menyediakan fitur cut off date dalam entri jurnal yang dapat membantu perusahaan dalam membagi pendapatan atau biaya ke dalam periode akuntansi yang sesuai. Apa Itu Fitur Cut-Off Date? Fitur cut off date di Odoo ERP yang berada pada customer invoices dan vendor bills  dirancang untuk membantu perusahaan mengalokasikan pendapatan atau biaya yang mencakup lebih dari satu periode akuntansi.  Fitur ini sebenarnya mirip dengan fitur base Odoo yaitu deferred revenue dan deferred expenses, dimana deferred revenue bertujuan untuk membagi pendapatan dalam periode bulan sedangkan deferred expense bertujuan untuk membagi biaya dalam periode bulan. Namun untuk jangan waktu yang pendek misal 2 bulan sewa maka Anda tidak harus memasukkannya ke dalam deferred expenses tapi bisa menggunakan fitur cut off date. Cara Cut Off Date di Journal Entries Odoo  Misal, Anda membuat tagihan atau Vendor Bills untuk sewa 2 bulan ke depan senilai Rp. 100.000.000,- dibayar di awal September. Contoh ilustrasi jurnal yang terbentuk seperti gambar di bawah ini. Jika dilihat di laporan profit & loss di bulan September maka Biaya Sewa Anda di bulan September adalah Rp. 100.000.000,- Dan Anda ingin biaya sewa tersebut di bagi di bulan September dan Oktober yang Anda harus lakukan adalah menekan icon cut off seperti gambar di bawah ini. Sehingga akan terbentuk 2 Jurnal Entries di bulan September dan Oktober. Jurnal pertama Jurnal kedua Sehingga laporan profit & loss anda akan dibagi 2 masing-masing Rp. 50.000.000,-. Manfaat Menggunakan Cut Off Date Odoo  Berikut ini beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh dengan menggunakan fitur cut off date pada Odoo: 1. Akurasi Laporan Keuangan Dalam dunia akuntansi, pencatatan yang akurat sangat penting untuk memastikan laporan keuangan merepresentasikan kondisi bisnis yang sebenarnya. Tanpa fitur cut off date, ada risiko pencatatan pendapatan atau biaya yang salah periode, sehingga laporan keuangan bisa menjadi bias atau tidak sesuai dengan kenyataan. 2. Kepatuhan Akuntansi Dalam standar akuntansi, dikenal prinsip matching concept yang mengharuskan pendapatan dan beban dicatat sesuai dengan periode terjadinya. Fitur cut off date memastikan bahwa setiap transaksi diproses dengan benar sesuai standar akuntansi yang berlaku, seperti PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) di Indonesia atau IFRS (International Financial Reporting Standards) di tingkat global. 3. Otomatisasi Proses Tanpa fitur cut off date, pencatatan transaksi yang melibatkan beberapa periode biasanya harus dilakukan secara manual oleh tim akuntansi. Proses ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga meningkatkan risiko kesalahan manusia seperti pencatatan ganda atau salah memasukkan jumlah ke periode tertentu.  Dengan fitur ini, Odoo secara otomatis membuat entri jurnal untuk membagi transaksi sesuai periode yang benar. Selain itu, fitur ini juga memudahkan perusahaan membuat laporan keuangan yang lebih terstruktur dan mempermudah audit karena semua pencatatan dilakukan secara sistematis dan terdokumentasi dengan baik. Kesimpulan Pengelolaan keuangan yang tepat waktu dan akurat sangat penting bagi keberlangsungan bisnis. Dengan memanfaatkan fitur Cut-Off Date di Odoo ERP, Anda dapat memastikan bahwa pendapatan dan biaya dicatat pada periode yang benar, meningkatkan akurasi laporan keuangan, dan mematuhi standar akuntansi.  Jika Anda tertarik untuk mengoptimalkan proses akuntansi perusahaan Anda, jangan ragu untuk menghubungi customer service kami. Tim kami siap membantu Anda dalam mengimplementasikan solusi Odoo yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Fitur Reordering Rules dan Make To Order (MTO) pada Odoo
Software

Fitur Reordering Rules dan Make To Order (MTO) pada Odoo

Dalam dunia bisnis yang dinamis, pengelolaan persediaan menjadi salah satu aspek krusial yang menentukan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan. Odoo, sebagai platform ERP terkemuka, menawarkan berbagai fitur untuk membantu perusahaan mengoptimalkan manajemen persediaan mereka.  Dua di antaranya adalah Reordering Rules dan Make To Order (MTO). Mari kita bahas lebih lanjut mengenai kedua fitur ini dan bagaimana mereka dapat membantu bisnis Anda. Kapan Menggunakan Reordering Rules dan Make To Order Fitur Reorder Rules ini ideal digunakan ketika perusahaan ingin menjaga tingkat stok tertentu untuk memenuhi permintaan yang diprediksi atau stabil. Misalnya, produk dengan penjualan konsisten atau bahan baku yang selalu dibutuhkan dalam proses produksi. Sedangkan MTO cocok untuk produk dengan permintaan tidak terduga atau khusus, seperti barang kustomisasi atau produk bernilai tinggi yang tidak ekonomis jika disimpan dalam jumlah besar. Ini membantu mengurangi biaya penyimpanan dan risiko kelebihan stok. Perbedaan Fitur Reordering Rules dengan Make To Order  Reordering rules dan make to order (MTO) merupakan fitur yang dapat memudahkan user untuk melakukan replenish (otomatis order) ketika dibutuhkan. Perbedaan antara keduanya adalah bagaimana fitur tersebut tertrigger. Reordering rules digunakan untuk memastikan bahwa Anda memiliki minimum quantity produk di stok untuk kebutuhan produksi atau penjualan. Ketika level stok produk mencapai minimum, sistem otomatis mengenerate procurement dengan jumlah quantity mencapai stok level maximum. Sedangkan, Make to Order akan mentrigger procurement (manufacturing order atau purchase order) dengan kebutuhan quantity sesuai permintaan, pada Make to Order sistem tidak akan mengecek jumlah stok yang ada di gudang. Konfigurasi Reordering Rules Konfigurasi Reordering Rules dapat diakses pada menu Inventory > Configuration > Reordering Rules. Klik tombol Create dan tentukan minimum dan maximum stock value untuk produk tersebut. Ketika stok forecasted berada di bawah minimum quantity, odoo akan mengenerate procurement sehingga forecasted quantity mencapai maximum. Jika Anda memiliki multi warehouse atau multi location, reordering rules dapat di spesifikkan ke lokasi tertentu. Konfigurasi Make to Order (MTO) Konfigurasi Make to Order tersedia pada form product, modul Inventory -> Master Data -> Product. Pada tab inventory, Anda dapat setting route Make to Order: Jika ceklist Make to Order tidak tersedia, cek di Routes kemudian filter berdasarkan Archived, pastikan MTO di unarchive sehingga akan tampil di form produk. Memilih Antara Reordering Rules dan Make To Order Pemilihan antara Reordering Rules dan MTO bergantung pada karakteristik produk dan strategi bisnis perusahaan. Untuk produk dengan permintaan stabil dan volume tinggi, Reordering Rules dapat memastikan ketersediaan stok yang memadai. Sementara itu, untuk produk kustom atau dengan permintaan fluktuatif, MTO menawarkan fleksibilitas dan efisiensi biaya. Kesimpulan Pengelolaan persediaan yang efektif merupakan salah satu kunci keberhasilan operasional perusahaan. Dengan memanfaatkan fitur Reordering Rules dan Make To Order pada Odoo, bisnis Anda dapat menyesuaikan strategi pengadaan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik produk.  Untuk informasi lebih lanjut dan konsultasi mengenai implementasi Odoo, jangan ragu untuk menghubungi customer service kami. Mari optimalkan manajemen persediaan Anda bersama Odoo!

Perbedaan Storable Product Vs Consumable Product di Odoo
Software

Perbedaan Storable Product Vs Consumable Product di Odoo

Dalam pengelolaan inventaris menggunakan Odoo ERP, memahami perbedaan antara Storable Product dan Consumable Product sangat penting untuk memastikan manajemen stok yang efisien dan akurat. Kedua jenis produk ini memiliki karakteristik dan perlakuan yang berbeda dalam sistem Odoo, yang dapat memengaruhi operasional bisnis Anda secara keseluruhan. Apa Itu Storable Product? Storable Product adalah produk fisik yang disimpan di gudang atau lokasi penyimpanan lainnya dan memerlukan manajemen inventaris yang cermat. Contoh dari storable product meliputi barang jadi, bahan baku, dan komponen yang digunakan dalam proses produksi. Dalam Odoo, storable product memiliki fitur-fitur berikut: Apa Itu Consumable Product? Consumable Product adalah produk yang digunakan dalam operasional sehari-hari dan tidak memerlukan pelacakan stok yang ketat. Contohnya termasuk alat tulis kantor, bahan pembersih, atau item lain yang tidak disimpan dalam jumlah besar. Dalam Odoo, consumable product memiliki karakteristik sebagai berikut: Kapan Menggunakan Storable Product vs. Consumable Product? Pemilihan antara storable dan consumable product bergantung pada bagaimana Anda ingin mengelola produk tersebut dalam bisnis Anda: Kesimpulan Memahami perbedaan antara Storable Product dan Consumable Product dalam Odoo ERP dapat membantu Anda mengoptimalkan manajemen inventaris sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis Anda. Dengan konfigurasi yang tepat, Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional dan akurasi pelaporan keuangan.  Jika Anda ingin memaksimalkan potensi bisnis Anda dengan implementasi Odoo yang tepat, jangan ragu untuk menghubungi customer service kami. Tim kami siap membantu Anda dalam menyesuaikan Odoo sesuai kebutuhan dan tujuan bisnis Anda.

Perbedaan Odoo Enterprise Edition dan Community Edition
Software

Perbedaan Odoo Enterprise Edition dan Community Edition

Memilih platform ERP yang tepat adalah langkah krusial bagi kesuksesan bisnis Anda. Odoo, sebagai salah satu solusi ERP terkemuka, menawarkan dua versi utama yaitu Odoo Community Edition dan Odoo Enterprise Edition. Memahami perbedaan antara keduanya akan dapat membantu Anda menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Odoo Community Edition Odoo Community Edition adalah versi non license yang dapat digunakan secara gratis namun dengan fitur terbatas. Versi ini menyediakan berbagai modul dasar yang mencakup fungsi-fungsi penting seperti penjualan, pembelian, inventaris, dan akuntansi.  Karena sifatnya yang open-source, pengguna memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dan mengembangkan modul sesuai kebutuhan spesifik mereka. Namun, dukungan resmi dan beberapa fitur lanjutan mungkin tidak tersedia dalam edisi ini. Odoo Enterprise Edition Sebaliknya, Odoo Enterprise Edition adalah versi berlisensi yang menawarkan fitur dan modul yang lebih lengkap. Dengan biaya lisensi yang dihitung berdasarkan jumlah pengguna, edisi ini mencakup semua yang ada di Community Edition, ditambah dengan fitur tambahan seperti: Selain itu, Odoo Enterprise Edition menawarkan fitur-fitur lanjutan seperti otomatisasi alur kerja multi-perusahaan, yang memungkinkan sinkronisasi otomatis antara berbagai entitas dalam perusahaan.  Misalnya, jika Perusahaan A membeli produk dari Perusahaan B, maka pesanan pembelian di Perusahaan A akan secara otomatis menghasilkan pesanan penjualan di Perusahaan B. Fitur ini tidak tersedia di Odoo Community Edition, di mana proses tersebut harus dilakukan secara manual.  Pertimbangan dalam Memilih Pemilihan antara Odoo Community Edition dan Odoo Enterprise Edition sebaiknya didasarkan pada kebutuhan dan skala bisnis. Jika Anda adalah startup atau usaha kecil dengan anggaran terbatas dan kebutuhan fungsional dasar, maka Community Edition mungkin sudah memadai.  Namun, jika bisnis Anda memerlukan fitur lanjutan, dukungan resmi, dan fleksibilitas hosting, investasi pada Enterprise Edition dapat memberikan nilai tambah yang signifikan. Kesimpulan Memahami perbedaan antara Odoo Enterprise Edition dan Community Edition adalah langkah penting dalam menentukan solusi ERP yang tepat untuk bisnis Anda.  Jika Anda ingin memanfaatkan fitur-fitur unggulan dan dukungan penuh yang ditawarkan oleh Odoo Enterprise Edition, jangan ragu untuk menghubungi customer service kami. Tim kami siap membantu Anda dalam mengimplementasikan Odoo sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis Anda.

Fitur Fitur yang Terdapat pada Modul Odoo Accounting
Software

Fitur-Fitur yang Terdapat pada Modul Odoo Accounting

Mengelola keuangan perusahaan dengan efisien adalah kunci keberhasilan dalam dunia bisnis yang kompetitif saat ini. Salah satu alat yang dapat membantu Anda mencapai hal ini adalah modul Odoo Accounting. Dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan akuntansi, modul ini menawarkan serangkaian fitur yang mempermudah pengelolaan keuangan, mulai dari pencatatan transaksi hingga pelaporan keuangan yang komprehensif. Fitur-Fitur Pada Modul Odoo Accounting Berikut ini penjelasan mengenai fitur-fitur penting yang terdapat di modul Odoo accounting: 1. Profit and Loss (Laporan Laba Rugi) Laporan Profit and Loss (Laporan Laba Rugi) menunjukkan performa perusahaan dalam periode waktu tertentu (biasanya tahun ini). 2. Balance Sheet (Neraca) Balance Sheet (Neraca) memberikan gambaran keadaan perusahaan dalam periode waktu tertentu. 3. Chart of Accounts (Akun Perkiraan) Chart of Accounts merupakan list akun, terdiri dari akun balance sheet maupun akun profit and loss. Setiap transaksi financial (misal = pembentukan invoice maupun pembayaran invoice) akan melibatkan akun untuk kredit dan akun untuk debit. 4. Journal Entries Setiap dokumen financial seperti invoice, pembayaran, penambahan modal akan ter record dalam jurnal entries yang akan melibatkan beberapa akun. Untuk journal entry harus balanced, jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit. 5. Rekonsiliasi Bank  Modul Odoo accounting memungkinkan rekonsiliasi bank secara otomatis, memudahkan pencocokan antara transaksi bank dan catatan akuntansi Anda. Fitur ini mengurangi risiko kesalahan dan mempercepat proses penutupan buku. 6. Manajemen Piutang dan Utang Keunggulan Modul Odoo Accounting Berikut ini beberapa keunggulan dari modul Odoo accounting: Kesimpulan Mengoptimalkan pengelolaan keuangan perusahaan Anda kini lebih mudah dengan menggunakan modul Odoo Accounting. Fitur-fitur canggih dan integrasi yang mulus dengan modul lain menjadikannya solusi ideal untuk berbagai kebutuhan akuntansi bisnis Anda.  Jangan ragu untuk menghubungi customer service kami sekarang guna mempelajari lebih lanjut dan memulai implementasi Odoo yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan Anda.

Cara Membuat Addons pada Odoo ERP Menggunakan Scaffold
Software

Cara Membuat Addons pada Odoo ERP Menggunakan Scaffold

Mengembangkan modul kustom atau addons di Odoo ERP bisa menjadi tugas yang menantang, terutama jika Anda baru memulai. Namun, dengan fitur scaffold yang disediakan oleh Odoo, proses ini dapat menjadi lebih sederhana dan terstruktur. Fitur scaffold membantu Anda membuat kerangka dasar modul dengan cepat, sehingga Anda dapat langsung fokus pada pengembangan fungsionalitas yang dibutuhkan.  Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah membuat addons di Odoo ERP menggunakan scaffold dengan cara yang santai dan mudah dipahami. Apa Itu Scaffold di Odoo? Scaffold adalah perintah bawaan di Odoo yang secara otomatis menghasilkan struktur dasar dari sebuah modul. Dengan menggunakan perintah ini, Anda tidak perlu membuat folder dan file secara manual, karena Odoo akan melakukannya untuk Anda. Ini sangat membantu dalam menjaga konsistensi struktur modul dan menghemat waktu pengembangan. Langkah-langkah Membuat Addons Menggunakan Scaffold Berikut ini langkah-langkah untuk membuat modul custom atau addons di Odoo menggunakan scaffold: 1. Persiapan Lingkungan Pengembangan Pastikan Anda telah menginstal Odoo dan memiliki akses ke terminal atau command prompt. Jika Anda menggunakan Odoo.sh, Anda dapat mengakses terminal melalui editor bawaan. Jika Anda bekerja di lokal, pastikan Anda mengetahui lokasi direktori instalasi Odoo Anda. 2. Menjalankan Perintah Scaffold Untuk membuat modul baru, jalankan perintah berikut di terminal Anda: ./odoo-bin scaffold nama_modul path_ke_addons Sebagai contoh, jika Anda ingin membuat modul bernama manajemen_karyawan dan direktori addons Anda berada di ~/odoo/custom_addons/, maka perintahnya akan menjadi: ./odoo-bin scaffold manajemen_karyawan ~/odoo/custom_addons/ Perintah ini akan menghasilkan struktur folder dan file dasar untuk modul Anda. Pastikan untuk tidak menggunakan karakter spesial selain underscore (_) dalam penamaan modul, karena dapat menyebabkan masalah pada penamaan kelas di Python.  3. Struktur Modul yang Dihasilkan Setelah menjalankan perintah scaffold, Anda akan melihat struktur direktori seperti berikut: File dan folder ini merupakan kerangka dasar yang diperlukan untuk modul Odoo. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing komponen: 4. Mengedit Manifest dan Menambahkan Fungsionalitas Setelah struktur dasar terbentuk, langkah berikutnya adalah mengedit file __manifest__.py untuk menyesuaikan informasi modul Anda. Pastikan untuk mengisi detail seperti name, description, author, dan depends sesuai dengan kebutuhan modul Anda. Selanjutnya, tambahkan logika bisnis di models/models.py dan definisikan tampilan di views/views.xml. Anda juga perlu mengatur hak akses di security/ir.model.access.csv agar modul dapat digunakan sesuai dengan peran pengguna. 5. Menambahkan Modul ke Dalam Odoo Setelah selesai dengan pengembangan, tambahkan path direktori modul Anda ke file konfigurasi Odoo (odoo.conf) dengan menambahkan path ke parameter addons_path. Kemudian, restart layanan Odoo Anda. Setelah itu, masuk ke antarmuka Odoo, aktifkan mode pengembang, dan navigasi ke Aplikasi. Klik “Perbarui Daftar Aplikasi” untuk melihat modul baru Anda dalam daftar, lalu instal modul tersebut. Kesimpulan Dengan memanfaatkan perintah scaffold di Odoo, Anda dapat membuat addons dengan lebih efisien dan terstruktur. Fitur ini membantu Anda memulai pengembangan modul kustom tanpa harus membuat struktur dasar secara manual.  Jika Anda tertarik untuk mengoptimalkan bisnis Anda dengan solusi Odoo yang disesuaikan, jangan ragu untuk menghubungi customer service kami. Tim kami siap membantu Anda dalam setiap langkah implementasi Odoo sesuai kebutuhan bisnis Anda.

Cara Melakukan Disable Database Neutralized pada Odoo ERP
Software

Cara Melakukan Disable Database Neutralized pada Odoo ERP

Dalam pengelolaan sistem Odoo ERP, menjaga integritas dan keamanan database adalah hal yang sangat penting. Namun, ada kalanya Anda mungkin perlu menonaktifkan fitur tertentu untuk tujuan pengembangan atau pemeliharaan. Salah satu fitur tersebut adalah Database Neutralized. Meskipun fitur ini dirancang untuk melindungi data sensitif, ada situasi di mana Anda perlu menonaktifkannya.  Artikel ini akan membahas cara melakukan Disable Database Neutralized pada Odoo ERP dengan langkah-langkah yang jelas dan mudah diikuti. Apa Itu Database Neutralized? Database Neutralized adalah fitur keamanan di Odoo ERP yang dirancang untuk mencegah akses tidak sah ke data sensitif dalam database. Fitur ini sangat berguna dalam lingkungan produksi untuk memastikan bahwa data perusahaan tetap aman dan tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang.  Namun, dalam lingkungan pengembangan atau pengujian, fitur ini mungkin perlu dinonaktifkan untuk memungkinkan akses penuh ke data dan fungsionalitas sistem. Mengapa Menonaktifkan Database Neutralized? Ada beberapa alasan mengapa Anda mungkin perlu menonaktifkan fitur ini: Cara Melakukan Disable Database Neutralized pada Odoo ERP Sebelum memulai, penting untuk dicatat bahwa menonaktifkan fitur ini dapat meningkatkan risiko keamanan. Pastikan Anda hanya menonaktifkannya dalam lingkungan yang aman dan, jika memungkinkan, hindari melakukannya di lingkungan produksi. Peringatan Penting Kesimpulan Menonaktifkan fitur database neutralized di Odoo ERP dapat diperlukan dalam situasi tertentu seperti pengembangan, pengujian, atau pemulihan data. Namun, langkah ini harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan aspek keamanan.  Jika Anda merasa ragu atau memerlukan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi customer service kami. Tim profesional kami siap membantu Anda mengoptimalkan penggunaan Odoo ERP sesuai kebutuhan bisnis Anda.

Scroll to Top