Szeto x Odoo

Tips Membuat Template Email Profesional di Odoo
Bisnis

7 Tips Membuat Template Email Profesional di Odoo 

Mengirim email yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan pesan yang ringkas dan profesional seringkali menjadi pembeda antara lead yang jadi pelanggan dan yang hilang begitu saja. Kalau tim Anda sering mengirim penawaran, invoice, pengingat pembayaran, atau newsletter, membuat template email yang konsisten akan menghemat waktu, menjaga citra brand, dan meningkatkan konversi.  Odoo memang menyediakan fitur templating dan mail automation yang kuat — tetapi nilai sebenarnya dari email yang profesional datang dari bagaimana Anda merancang template itu sendiri seperti bahasa, struktur, personalisasi, serta workflow pengirimannya. Tips Membuat Template Email Profesional di Odoo  Berikut ini beberapa tips praktis yang mudah diterapkan untuk membuat template email di Odoo yang keliatan profesional, relevan, dan efektif: 1. Tentukan tujuan dan audience sebelum mulai mendesain Sebelum membuat template email, jawab dahulu beberapa pertanyaan seperti siapa penerimanya (calon pelanggan, klien lama, supplier, internal), apa tujuan email (informasional, transaksi, pengingat, promosi), dan apa action yang Anda inginkan dari penerima (klik link, isi form, bayar invoice, balas email).  Tujuan ini nantinya menentukan nada bahasa, panjang pesan, dan elemen yang harus ada pada email seperti CTA, lampiran, instruksi. Jangan menggunakan satu template email  untuk semua tujuan namun lakukan  segmentasi membuat pesan lebih relevan. 2. Subjek email singkat, spesifik, dan action-oriented Subjek adalah pintu pertama. Buat subjek maksimal 6–8 kata yang menjelaskan keuntungan atau tindakan, misalnya: “Invoice #INV-001 Anda — Jatuh Tempo 15 Mei” atau “Undangan Webinar: Optimalkan Laba Toko Anda (Gratis)”. Hindari kata-kata yang sering di-flag spam seperti “Gratis!!!” atau terlalu banyak tanda baca. Di Odoo Anda bisa membuat varian subjek untuk A/B testing. 3. Buka dengan salam yang personal dan langsung ke inti Gunakan personalisasi sederhana seperti menyebut nama penerima dan langsung sampaikan inti pesan pada 1–2 kalimat pertama. Contoh: “Halo Bapak Andi, terima kasih telah memesan. Berikut invoice untuk pesanan Anda.” Pembukaan seperti ini dapat menunjukkan sopan santun sekaligus menghormati waktu dari penerima email. 4. Gunakan placeholder / variabel untuk personalisasi Manfaatkan variable/placeholder yang tersedia di Odoo agar setiap email terasa lebih personal tanpa harus mengetik manual satu persatu email— misalnya nama pelanggan, nomor invoice, tanggal jatuh tempo, atau link pembayaran. Pastikan bahwa Anda telah menguji template di data nyata supaya variabel muncul dengan benar (jangan sampai muncul {{ customer_name }} di email pelanggan). 5. Jaga struktur Susun email dengan blok yang mudah dipindai: Gunakan paragraf pendek dan spasi antar blok agar pembaca cepat menemukan apa yang perlu dilakukan. 6. Sesuakan tone Sesuaikan nada tulisan pada email dengan image brand dan audience. Untuk klien B2B gunakan bahasa yang profesional dan sopan; untuk email B2C atau newsletter gunakan nada yang lebih santai tetapi tetap profesional. Hindari jargon berlebih dan kalimat yang terlalu panjang. 7. Footer berisi informasi penting & kepatuhan Sisipkan footer yang berisi informasi kontak (telepon, email CS), alamat perusahaan, tautan kebijakan privasi, dan opsi unsubscribe bila email bersifat promosi. Footer ini bukan hanya etika, tapi juga membantu kepatuhan terhadap regulasi email marketing. Kesimpulan  Template email yang dirancang dengan tujuan, personalisasi, struktur jelas, dan CTA tajam akan membuat komunikasi bisnis Anda lebih efektif. Odoo dapat membantu Anda mempermudah pembuatan, penyimpanan, dan automasi template — yang tersisa adalah menyusun pesan yang relevan dan rutin menguji performanya. Ingin tim Anda memiliki template email profesional yang terintegrasi dengan workflow Odoo (invoice, CRM, campaign)? Hubungi customer service kami sekarang juga untuk demo dan bantuan pembuatan template + automasi pengiriman yang sesuai dengan alur bisnis Anda. Kami siap membantu setup cepat agar komunikasi bisnis Anda bekerja lebih cerdas.

Tips Praktis Optimasi Campaign Social Media via Odoo
Bisnis

7 Tips Praktis Optimasi Campaign Social Media via Odoo

Beriklan di media sosial hari ini penuh dengan persaingan. Banyak bisnis rajin posting tapi engagement tak juga naik, biaya iklan bocor ke mana-mana, dan ujungnya ROI sulit terbaca. Untungnya, aplikasi Social Marketing dan Marketing Automation Odoo dapat membantu menata proses dari perencanaan, produksi konten, penayangan, sampai pelaporan.  Kenapa Mulai Optimasi Campaign di Odoo? Odoo menyatukan konten, audiens, biaya, dan hasil di satu tempat. Artinya: tim marketing tidak lagi “melompat” antar platform untuk menjadwalkan posting, memantau komentar, menarik laporan, lalu menyalin angka ke spreadsheet. Semua aktivitas—dari link tracker ber-UTM, pipeline lead di CRM, hingga atribusi revenue—tersambung. Hasilnya, Anda dapat melihat kampanye mana yang mendorong penjualan, bukan sekadar impresi. Tips Praktis Optimasi Campaign Social Media via Odoo Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimasi campaign social media menggunakan Odoo: 1. Bangun Calendar Konten Gunakan kalender di Odoo Social untuk merencanakan tema mingguan, format (video, carousel, thread), dan kanal (Instagram, Facebook, LinkedIn, X). Tempatkan semua deskripsi, asset, dan caption di satu workspace agar tim kreatif, copywriter, dan approver selaras. Ini menghemat waktu dan memastikan pesan kampanye tidak tumpang tindih. 2. Segmentasi Audiens dan Personalisasi Pesan Manfaatkan data CRM Odoo (industri, ukuran bisnis, lokasi, histori transaksi) untuk membentuk segmen prioritas. Kemudian selaraskan angle konten—misal tips efisiensi untuk segmen B2B menengah dan storytelling produk untuk segmen retail. Dengan personalisasi visual dan CTA, optimasi campaign akan lebih relevan dan hemat biaya. 3. UTM & Link Tracker: “Kunci” Atribusi Sejak Klik Pertama Setiap tautan yang Anda bagikan di media sosial sebaiknya memiliki UTM yang konsisten (source, medium, campaign). Odoo menyediakan link tracker untuk membangun, memendekkan, dan menandai tautan sehingga seluruh klik dan lead otomatis tercatat dan perhitungan ROI per kampanye lebih akurat. 4. A/B Testing Kreatif & Jam Posting Lakukan A/B test dengan variasikan judul, CTA, gaya visual, dan jam tayang. Ukur metrik inti—CTR, engagement rate, hingga leads terkualifikasi. Setelah 5–7 hari, pertahankan kombinasi yang unggul dan hentikan sisanya. Inilah inti optimasi campaign: mempercepat pembelajaran, memangkas yang tidak efektif. 5. Automasi Nurturing Di Odoo, Anda bisa menyusun workflow otomatis dimana ketika form masuk, sistem mengirim email perkenalan, menambahkan prospek ke daftar WhatsApp/Email sequence, dan memberi tugas follow-up ke sales. Gunakan scoring untuk memprioritaskan lead yang aktif berinteraksi. Automasi sederhana ini menjaga momentum—prospek hangat tidak “dingin” menunggu ditelepon. 6. Social Listening & Respons Cepat Optimasi tidak hanya soal tayang, tetapi juga respons. Gunakan feed pemantauan untuk komentar, mention, dan DM. Siapkan library jawaban cepat (FAQ, harga, waktu pengiriman) agar admin bisa merespons dalam hitungan menit. Jika ada keluhan, buatkan tiket Helpdesk dari komentar tersebut langsung di Odoo sehingga progress penanganan tercatat sampai tuntas. 7. Sinkronkan Budget & Biaya Iklan Banyak tim marketing lupa satu hal penting yaitu mengikat angka biaya iklan dengan kampanye dan hasilnya. Masukkan alokasi anggaran per campaign di Odoo dengan mencatat aktual spend ke proyek/analytic account yang sama. Dengan begitu, laporan ROAS (Return on Ad Spend) dan CPA (Cost per Acquisition) bisa dilacak rapi. Bila biaya melampaui ambang, set alert agar tim segera melakukan penyesuaian. Kesimpulan Dengan Odoo, optimasi campaign bukan sekadar wacana. Mulai dari kalender konten, UTM & link tracker, automasi nurturing, sampai dashboard ROI—semuanya terhubung dalam satu ekosistem. Hasilnya, keputusan lebih cepat, biaya lebih terkontrol, dan kontribusi marketing terhadap penjualan terlihat nyata. Ingin tim sosial media Anda melaju lebih rapi dan terukur? Gunakan Odoo sekarang juga dengan hubungi customer service kami untuk demo singkat, audit strategi awal, dan paket implementasi yang sesuai kebutuhan bisnis Anda.

Tips Mengelola Dokumen Digital Lebih Rapi di Odoo
Bisnis

7 Tips Mengelola Dokumen Digital Lebih Rapi di Odoo

Di era kerja hybrid dan cloud, arsip kertas sudah bukan lagi satu-satunya sumber kebenaran. Namun beralih ke dokumen digital bukan semata soal menyimpan file di folder bersama — melainkan membangun alur kerja yang rapi mulai dari struktur penyimpanan, kontrol akses, proses persetujuan, hingga automasi untuk mempercepat tugas rutin.  Kalau Anda sedang menggunakan Odoo (atau mempertimbangkannya), modul Documents di Odoo bisa jadi pusat dokumen digital perusahaan—asal dikonfigurasi dan dipakai dengan benar.  Apa Itu Modul Odoo Documents?  Modul Documents Odoo menawarkan banyak fitur mulai dari preview file online (PDF, gambar, video), folder/space terstruktur, tag, hak akses per folder, kemampuan sharing ke pihak eksternal, serta automasi (mis. split PDF, AI untuk ekstraksi data invoice, request signature). Fitur-fitur ini memungkinkan Anda menyimpan, menandai, memproses, dan melacak dokumen tanpa bolak-balik aplikasi.  Tips Mengelola Dokumen Digital Lebih Rapi di Odoo Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu Anda mengelola dokumen digital perusahaan agar lebih rapi bersama Odoo: 1. Mulai dari struktur Buat struktur folder (workspaces) yang mencerminkan proses bisnis — misal: Finance → Vendor Bills, Legal → Contracts, HR → Karyawan. Untuk tiap workspace, tentukan deskripsi dan aturan akses. Terapkan penamaan (YYYYMM_Dokumen_Tipe_Vendor.ext) yang konsisten — tag dan metadata bisa membantu filter cepat. Praktik ini menghemat waktu saat audit atau tutup buku.  2. Atur hak akses dengan bijak  Gunakan fitur access rights per folder untuk membatasi siapa yang bisa upload, edit, atau menghapus dokumen. Untuk dokumen sensitif (kontrak, laporan gaji), gunakan folder terproteksi dengan izin hanya untuk manajemen dan HR. Selain mengurangi risiko bocornya data, ini membantu kepatuhan regulasi dan audit trail.  3. Gunakan tag, kategori, dan versi untuk jejak perubahan Tagging mempercepat pencarian ketika judul file tidak persis sama. Aktifkan versi dokumen jika ada proses revisi (mis. SOP atau kontrak) sehingga Anda bisa kembali ke versi lama bila perlu. Keterangan singkat (notes) di setiap upload membantu tim lain paham konteks perubahan.  4. Automasi tugas berulang Manfaatkan fitur digitization dan AI untuk menangkap data dari vendor bills sehingga tidak perlu input manual. Buat rules automasi: saat dokumen masuk ke folder “Invoices”, buat draft bill, kirim notifikasi kepada approver, dan pindahkan dokumen ke folder “Paid” setelah invoice terbayar. Automasi mengurangi human error dan mempercepat proses.  5. Kolaborasi dan alur persetujuan Gunakan fungsi activities untuk menugaskan review atau approval pada dokumen tertentu, sehingga ada jejak tugas dan tenggat waktu. Untuk dokumen yang butuh tanda tangan, integrasikan dengan Odoo Sign agar permintaan bisa dikirim dan dilacak langsung dari platform. Ini menggantikan proses cetak-tanda-tangan-scan yang lambat.  6. Backup, retention, dan pengelolaan sampah  Tetapkan kebijakan retensi: dokumen apa yang harus disimpan 7 tahun, apa yang bisa dihapus setelah 1 tahun. Odoo memiliki mekanisme trash (restore sebelum penghapusan permanen). Manfaatkan untuk mencegah kehilangan data akibat kesalahan. Pastikan ada backup berkala di level server/DB sebagai proteksi tambahan.  7. Training & kebiasaan tim  Teknologi tanpa disiplin jadi berantakan. Buat SOP singkat seperti bagaimana upload, penamaan, tag, request approval, dan kapan memindahkan dokumen ke arsip. Lakukan training singkat dan siapkan cheat sheet untuk tim supaya penggunaan dokumen digital menjadi kebiasaan sehari-hari.  Kesimpulan  Mengelola dokumen digital secara profesional bukan hanya soal menyimpan file, tapi membangun alur, kontrol akses, automasi, dan kultur kerja yang konsisten. Dengan memanfaatkan workspaces, tag, automasi capture, fitur tanda tangan, dan kebijakan retensi di Odoo Documents, Anda dapat mengubah tumpukan file menjadi sumber informasi yang dapat ditindaklanjuti — cepat saat dibutuhkan dan aman saat diaudit.  Ingin merapikan arsip digital perusahaan Anda menggunakan Odoo? Hubungi customer service kami sekarang juga untuk demo, konsultasi struktur workspaces, dan paket implementasi yang disesuaikan dengan kebutuhan tim Anda — dari setup awal sampai training pengguna.

Tips Optimasi Jadwal Proyek dengan Gantt Chart Odoo
Bisnis

7 Tips Optimasi Jadwal Proyek dengan Gantt Chart Odoo 

Membuat jadwal proyek yang realistis dan mudah dimonitor merupakan salah satu pekerjaan terpenting manajer proyek — sekaligus paling menyita waktu kalau dikerjakan manual. Untungnya, Odoo menyediakan tampilan Gantt yang dapat membantu Anda melihat keseluruhan jadwal proyek, mengatur dependensi antar-tugas, memantau progress, dan mengidentifikasi risiko delay lebih awal.  Apa Yang Bisa Dilakukan Gantt Chart Odoo  Gantt view di modul Project/Planning memungkinkan Anda menampilkan tugas dalam garis waktu, menetapkan start/stop, membuat dependensi antar tugas, serta mengelompokkan tugas berdasarkan proyek atau resource. Di Odoo versi terbaru fitur dependensi bahkan bisa dibuat langsung dari Gantt dengan drag-and-drop. Ini membuat perencanaan dan penyesuaian jadwal proyek jadi cepat dan visual.  Tips Optimasi Jadwal Proyek dengan Gantt Chart Odoo  1. Siapkan Struktur Proyek Sebelum drag task di Gantt, pastikan struktur proyek sudah rapi: proyek → milestones → task → subtasks. Gunakan field Start Date / End Date pada task, dan tetapkan resource (user atau tim) sehingga Gantt dapat menampilkan alokasi kerja nyata. Dengan struktur yang jelas, pemindaian timeline dan identifikasi bottleneck jadi lebih mudah.  2. Manfaatkan Dependency Salah satu fitur terkuat Gantt Odoo adalah dependency. Jika tugas B bergantung pada selesainya tugas A, buat dependency agar saat A molor, jadwal B otomatis menyesuaikan. Ini mencegah penjadwalan yang tidak realistis (mis. dua pekerjaan yang butuh orang yang sama dijadwalkan bersamaan). Di Odoo Anda bisa menambahkan dependency langsung dari Gantt view dengan drag titik kecil di tepi bar tugas.  3. Gunakan Grouping & Filter  Gantt Odoo mendukung grouping (mis. berdasarkan user, project, atau stage). Saat rapat stand-up mingguan, grouping by assignee untuk melihat beban kerja tiap orang. Saat review manajemen, grouping by project untuk melihat milestone dan deliverable. Lalu tampilkan hanya tasks high priority atau due date minggu ini agar rapat lebih produktif.  4. Resource Leveling Sederhana Gantt memudahkan Anda melihat double-booking: dua bar tugas untuk user yang sama di waktu overlap. Jika muncul overload, geser task yang non-krusial ke waktu lain, atau reassign ke resource lain. Untuk proyek yang kompleks, pertimbangkan integrasi dengan modul Planning/Resource untuk perencanaan kapasitas yang lebih advance.  5. Track Progress  Tandai milestones (mis. desain selesai, uji QA, go-live) agar tim tahu titik pemeriksaan utama. Update progress (%) di tiap task supaya Gantt menampilkan status real-time. Kalau banyak task yang progress-nya stagnan, itu sinyal untuk lakukan intervention—mis. tambah resource atau pangkas scope.  6. Simulasikan “what-if”  Salah satu keuntungan Gantt adalah kemampuan “what-if”: geser satu tugas untuk melihat efek domino pada jadwal proyek. Gunakan ini saat risiko muncul—mis. vendor terlambat kirim—untuk segera membuat rencana mitigasi (reschedule, reassign, atau fast-track). Beberapa ekstensi/implementasi Gantt bahkan menyediakan fitur copy-paste atau quick duplicate untuk duplikasi sequensial tugas.  7. Ekspor dan Dokumentasikan Baseline Setelah finalisasi jadwal, ekspor (PDF/XLS) atau tetapkan baseline agar perubahan mendatang bisa dibandingkan dengan rencana awal. Baseline membantu menjelaskan penyebab deviasi saat laporan status ke stakeholder. Banyak tim menggunakan file Gantt saat rapat mingguan agar semua pihak melihat konteks yang sama.  Kesimpulan  Gantt Chart Odoo bukan sekadar alat visual: bila dipakai dengan disiplin (struktur task rapi, dependency jelas, progress ter-update), ia meningkatkan akurasi jadwal proyek, mengurangi konflik resource, dan mempercepat pengambilan keputusan saat terjadi delay. Mulai praktikkan struktur proyek yang konsisten, gunakan dependency, lakukan resource leveling sederhana, dan selalu dokumentasikan baseline. Ingin tim Anda memanfaatkan Gantt Chart Odoo secara maksimal? Kami bisa bantu setup modul Project/Planning, training tim untuk membuat jadwal proyek yang realistis, serta konfigurasi view dan otomatisasi yang sesuai alur kerja Anda. Hubungi customer service kami sekarang juga untuk demo dan konsultasi implementasi Odoo yang pas dengan kebutuhan proyek Anda.

Tips Optimasi Workflow Penjualan Menggunakan Odoo
Bisnis

Tips Optimasi Workflow Penjualan Menggunakan Odoo

Dalam proses penjualan, tidak semua hambatan datang dari luar seperti kompetitor atau fluktuasi pasar. Seringkali, masalah justru muncul dari dalam—misalnya ketika alur kerja antar tim tidak jelas, informasi pesanan tersebar di berbagai tempat, atau follow-up ke pelanggan terlambat karena tidak ada notifikasi yang otomatis.  Padahal, alur kerja (workflow penjualan) yang tidak efisien bisa menyebabkan kehilangan peluang, pelayanan yang lambat, hingga reputasi perusahaan yang buruk. Banyak bisnis yang sebenarnya sudah punya sistem CRM atau aplikasi sales, tapi tidak dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu penyebabnya adalah alur kerja yang tidak dioptimalkan.  Nah, kalau Anda termasuk pengguna Odoo atau sedang mempertimbangkan implementasinya, kabar baiknya adalah: sistem ini punya fitur lengkap yang bisa bantu menyederhanakan dan mengotomatisasi workflow penjualan dari awal sampai akhir. Kenapa Perlu Mengoptimalkan Workflow Penjualan? Workflow penjualan adalah serangkaian proses atau tahapan yang dilalui sejak lead masuk hingga transaksi selesai. Kalau proses ini tidak rapi, banyak hal bisa terlewat—leads jadi dingin, dokumen tercecer, hingga invoice telat dikirim. Optimalisasi workflow bertujuan agar setiap aktivitas penjualan berjalan cepat, efisien, dan terukur. Dengan workflow penjualan yang baik, maka tim sales bisa lebih fokus pada hal-hal yang bernilai tinggi, seperti membangun hubungan dengan pelanggan, bukan repot dengan pekerjaan administratif. Fitur-Fitur Odoo yang Mendukung Workflow Penjualan Odoo menyediakan berbagai fitur untuk mengatur dan menyederhanakan proses penjualan. Berikut ini beberapa fitur Odoo yang bisa langsung digunakan: 1. Pipeline Visual di CRM Odoo menyediakan tampilan pipeline yang memudahkan Anda melacak status setiap prospek dan deal. Anda bisa drag-and-drop antar tahap, membuat otomatisasi seperti pengiriman email follow-up, atau menetapkan tugas kepada anggota tim. 2. Integrasi dengan Modul Lain Workflow penjualan yang baik tentu tidak hanya berdiri sendiri. Odoo memungkinkan Anda melakukan integrasi antara modul Sales, CRM, Inventory, Accounting, dan Purchase. Misalnya, ketika order dikonfirmasi di Sales, sistem bisa otomatis mengurangi stok dan membuat invoice di Accounting. 3. Automasi Tugas Penjualan Dengan bantuan fitur “Automated Actions” di Odoo, Anda bisa mengatur trigger tertentu—misalnya: ketika sebuah prospek mencapai tahap “Proposal Sent”, sistem otomatis mengirim email penawaran atau membuat tugas follow-up. 4. Template Dokumen dan Penawaran Anda bisa membuat template penawaran yang siap dikirim hanya dalam hitungan klik. Ini menghemat waktu tim dan membuat proses lebih konsisten antar customer. 5. Approval & Diskon Bertingkat Jika perusahaan Anda menerapkan level approval untuk diskon atau kontrak tertentu, Odoo memungkinkan proses ini terjadi secara otomatis sesuai dengan aturan yang telah Anda tetapkan sebelumnya. Tips Praktis Optimasi Workflow Penjualan di Odoo Berikut beberapa langkah yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan efisiensi workflow: Waktunya Optimalkan Proses Penjualan Anda Workflow yang rapi dan otomatis bisa menjadi pembeda antara bisnis yang berkembang pesat dan yang tertinggal. Dengan memanfaatkan workflow penjualan secara optimal di Odoo, Anda tidak hanya mempercepat proses, tapi juga meningkatkan akurasi dan pelayanan pelanggan. Kalau Anda ingin tahu lebih lanjut bagaimana Odoo bisa membantu bisnis Anda tumbuh, segera hubungi tim customer service kami. Dapatkan demo langsung dan mulai optimalkan penjualan sekarang juga!

Cara Setting Produk Bundle dan Paket Menggunakan Odoo
Bisnis

Cara Setting Produk Bundle dan Paket Menggunakan Odoo

Dalam dunia bisnis, strategi penjualan tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tapi juga cara Anda mengemas dan menawarkan produk tersebut kepada pelanggan. Salah satu strategi yang populer dan efektif adalah penjualan dalam bentuk produk bundle atau paket.  Teknik ini bisa membantu meningkatkan nilai transaksi per pelanggan, mempercepat perputaran stok, hingga memperkenalkan produk baru dengan cara yang lebih menarik. Tapi tentu saja, pengelolaan produk bundle akan lebih efisien jika dibantu sistem yang tepat. Bagi Anda pengguna Odoo, kabar baiknya adalah sistem ini sudah menyediakan fitur lengkap untuk setting produk bundle secara otomatis. Tidak perlu lagi repot mencatat satu per satu komponen paket secara manual atau takut ada stok yang tidak tercatat—semuanya bisa diatur dengan mudah dan terintegrasi.  Apa Itu Produk Bundle atau Paket? Produk bundle (sering disebut kit atau paket) adalah gabungan dari beberapa produk yang dijual menjadi satu unit. Misalnya, paket “Starter Pack Kebutuhan Kantor” bisa terdiri dari 1 unit printer, 1 rim kertas, dan 2 cartridge. Di sistem Odoo, paket seperti ini bisa dikonfigurasi menjadi satu produk yang dijual sekaligus, tapi tetap tercatat stoknya secara terpisah. Fitur Odoo untuk Setting Produk Bundle Odoo menyediakan dua pendekatan utama untuk setting produk dalam bentuk paket, yaitu: 1. Produk Kit (Bill of Materials – BoM) Jika Anda menggunakan modul Manufacturing atau Inventory, Anda bisa memanfaatkan fitur Bill of Materials (BoM). Ini adalah fitur yang biasa digunakan untuk produksi, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk membuat produk kit atau bundle. Berikut caranya: 2. Produk Paket via Pricelist dan Sales Kalau Anda ingin menjual beberapa produk sekaligus dalam satu harga paket, tanpa harus menggabungkan stok, Anda bisa menggunakan fitur pricelist di Odoo Sales. Misal: Keuntungan Setting Produk Bundle di Odoo Mengapa harus repot setting produk bundle secara sistematis? Karena keuntungan yang ditawarkan tidak main-main: Contoh Penggunaan Produk Bundle Misalnya Anda memiliki bisnis elektronik dan ingin menjual “Paket Lengkap Laptop”. Bundle ini bisa terdiri dari 1 unit laptop, 1 mouse wireless, dan 1 tas laptop. Dengan Odoo, Anda cukup membuat satu produk bundle bernama “Paket Lengkap Laptop”, dan sistem akan mencatat pengurangan stok dari ketiga produk saat ada transaksi penjualan. Anda juga bisa atur harga paket ini lebih murah dibanding membeli satuan. Waktunya Otomatisasi Paket Produk Anda dengan Odoo Menyusun dan menjual produk dalam bentuk paket kini bukan lagi hal yang rumit. Dengan fitur setting produk di Odoo, Anda bisa mengatur bundling dengan rapi, otomatis, dan tetap fleksibel sesuai kebutuhan bisnis. Fitur ini bisa membantu meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong penjualan. Kalau Anda tertarik untuk mencoba fitur ini langsung di bisnis Anda, segera hubungi tim customer service kami sekarang juga. Kami siap bantu implementasi Odoo yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda!

Cara Mengelola Down Payment Penjualan di Odoo ERP
Bisnis

Cara Mengelola Down Payment Penjualan di Odoo ERP

Dalam dunia bisnis, terutama di sektor B2B atau penjualan dengan nilai transaksi besar, penggunaan sistem down payment atau uang muka sudah menjadi hal yang umum. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengamankan komitmen dari pelanggan sebelum seluruh produk atau jasa diserahkan. Dengan cara ini, alur kas tetap terjaga dan risiko pembatalan mendadak bisa diminimalkan. Namun, mengelola uang muka bukan sekadar mencatat angka pembayaran di awal. Di balik itu, ada proses yang perlu ditangani secara sistematis—mulai dari pencatatan, penerbitan invoice uang muka, pelacakan pelunasan, hingga integrasi ke laporan keuangan. Jika tidak dikelola dengan baik, bisa terjadi ketidaksesuaian antara invoice dan pembayaran, atau bahkan pengakuan pendapatan yang tidak tepat. Nah, di sinilah Odoo ERP menawarkan solusi praktis dan otomatis. Modul penjualannya menyediakan fitur khusus untuk mengelola down payment dengan mudah, akurat, dan terintegrasi dengan modul akuntansi serta inventory. Kenapa Down Payment Penting Dikelola dengan Sistem? Sebelum membahas teknisnya, mari kita bahas sedikit manfaat mengelola uang muka menggunakan sistem ERP seperti Odoo: Cara Mengatur Uang Muka di Modul Penjualan Odoo Langkah-langkah berikut ini berlaku pada Odoo 14 ke atas, baik versi Community (dengan beberapa penyesuaian) maupun versi Enterprise: 1. Buat Sales Order Seperti Biasa Masuk ke modul Sales, buat quotation atau sales order seperti biasa, lalu masukkan produk yang akan dijual dan simpan dokumennya. 2. Klik “Create Invoice” dan Pilih Tipe Uang Muka Setelah order dikonfirmasi, klik tombol “Create Invoice”. Di sini akan muncul beberapa opsi, termasuk: Pilih salah satu sesuai kebijakan perusahaan. 3. Sistem Akan Otomatis Membuat Invoice Uang Muka Odoo akan otomatis membuat draft invoice berdasarkan nilai down payment yang Anda pilih. Anda tinggal validasi invoice dan kirim ke pelanggan. 4. Pantau Pembayaran dan Sisa Tagihan Ketika pelanggan melakukan pelunasan, Anda bisa membuat invoice akhir untuk sisa pembayaran. Odoo akan mengurangi nilai down payment secara otomatis dari total invoice akhir. 5. Akuntansi Terintegrasi Setiap pencatatan invoice down payment akan muncul di jurnal akuntansi sebagai liabilitas. Setelah pengiriman barang atau jasa, nilainya akan dipindahkan ke akun pendapatan secara otomatis, sesuai konfigurasi akun Anda. Tips Saat Mengelola Down Payment di Odoo Gunakan Odoo ERP untuk Proses Down Payment yang Lebih Praktis Proses pengelolaan down payment yang semula rumit bisa menjadi mudah jika Anda menggunakan sistem ERP yang terintegrasi seperti Odoo. Tidak hanya mempercepat proses invoicing dan pencatatan, tapi juga mengurangi risiko kesalahan.  Sudah saatnya Anda beralih ke sistem yang lebih canggih. Gunakan Odoo sekarang dan rasakan manfaat otomatisasi dalam setiap transaksi bisnis Anda. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut atau mencoba langsung, hubungi customer service kami sekarang juga!

Cara Setting Promo Produk Secara Otomatis di POS Odoo
Bisnis

Cara Setting Promo Produk  Secara Otomatis di POS Odoo

Dalam dunia ritel, promo produk bukan sekadar strategi pemasaran musiman—tapi bagian dari taktik harian untuk menarik perhatian pelanggan dan meningkatkan penjualan. Entah itu diskon langsung, beli 2 gratis 1, atau potongan harga khusus untuk item tertentu, promo bisa jadi pemicu utama pelanggan untuk langsung belanja tanpa pikir panjang. Namun, mengatur promo produk secara manual, terutama di sistem Point of Sale (POS), bisa jadi pekerjaan yang memakan waktu dan rentan kesalahan. Apalagi jika Anda punya banyak cabang toko, banyak varian produk, dan jenis promo yang sering berubah. Di sinilah Odoo hadir sebagai solusi.  Kenapa Setting Promo Otomatis Itu Penting? Promosi yang efektif bukan hanya soal besar potongannya, tapi juga bagaimana promosi itu diterapkan secara konsisten dan otomatis di setiap transaksi. Bayangkan jika promo hanya berjalan baik di satu cabang, tapi tidak di cabang lain karena kasir lupa input. Atau harga diskon tidak tercatat dengan benar karena sistem POS-nya tidak mendukung otomatisasi. Dengan Setting Promo Produk di POS Odoo, Anda bisa menentukan periode promo, menargetkan produk tertentu, menerapkan diskon otomatis, dan menyesuaikan dengan tipe pelanggan atau kategori produk. Semua itu bisa diatur satu kali dan akan berjalan otomatis selama periode promo berlangsung. Fitur Promo Produk Otomatis di POS Odoo POS Odoo mendukung berbagai jenis promosi yang bisa Anda sesuaikan sendiri. Beberapa jenis promo yang paling umum diatur secara otomatis meliputi: 1. Diskon Persentase Diskon seperti 10%, 20%, atau angka tertentu bisa langsung diterapkan ketika produk ditambahkan ke keranjang. 2. Buy X Get Y (Beli Gratis) Contohnya: beli 2 sabun gratis 1, atau beli 3 minuman gratis 1 camilan. Semua ini bisa di-setting di backend Odoo dan otomatis aktif di kasir POS. 3. Harga Tetap untuk Paket Produk Misalnya, paket bundling isi 3 produk dijual hanya Rp100.000. Anda bisa membuat harga khusus untuk satu set produk tanpa perlu input manual saat transaksi. 4. Promo Terjadwal Promo hanya aktif pada hari tertentu, jam tertentu, atau dalam periode tanggal yang ditentukan. Ini cocok untuk event mingguan, flash sale, atau promo akhir pekan. Cara-langkah Setting Promo Produk di POS Odoo Berikut ini langkah-langkah untuk mengatur promo otomatis di POS Odoo: 1. Aktifkan Modul Loyalty & Promo Pastikan Anda sudah menginstal modul Loyalty Program atau Promo Rules di Odoo POS. Modul ini biasanya tersedia di Odoo Enterprise, namun bisa juga ditemukan versi komunitas atau custom. 2. Buat Aturan Promo Baru Masuk ke menu Point of Sale > Promotions > Promotion Programs. Klik “Create” lalu isi detail seperti nama promo, tipe promo (diskon, beli gratis, harga tetap), produk yang berlaku, dan periode aktif promo. 3. Tentukan Syarat dan Ketentuan Tentukan minimal pembelian, jumlah produk, segmentasi pelanggan, atau cabang toko mana saja yang bisa menggunakan promo tersebut. 4. Simpan dan Sinkronisasi ke POS Setelah promo dibuat, sinkronkan ke sesi POS agar saat kasir memproses transaksi, promo langsung aktif tanpa input manual. Tips Mengoptimalkan Promo di POS Odoo Waktunya Kelola Promo Lebih Pintar dengan Odoo Mengelola promo di toko tidak harus rumit. Dengan fitur Setting Promo Produk secara otomatis di POS Odoo, Anda tidak hanya menghemat waktu operasional, tapi juga meningkatkan akurasi dan efisiensi saat melayani pelanggan. Gunakan Odoo sekarang dan rasakan sendiri kemudahannya. Hubungi tim customer service kami untuk konsultasi dan implementasi Odoo yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Kelola Manajemen Aset Tetap Bisnis Anda dengan Odoo
Bisnis

Kelola Manajemen Aset Tetap Bisnis Anda dengan Odoo

Dalam menjalankan bisnis, terkadang kita terlalu fokus pada penjualan, pemasaran, atau operasional harian, hingga lupa bahwa ada satu elemen penting yang perlu dikelola dengan cermat yaitu manajemen aset tetap. Mulai dari kendaraan operasional, mesin produksi, hingga laptop karyawan—semua itu punya nilai besar dan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan. Jika pengelolaannya tidak rapi, bisa menimbulkan kebingungan saat audit, kesalahan depresiasi, hingga pemborosan anggaran untuk aset yang ternyata masih layak pakai. Untungnya, di era digital seperti sekarang, ada solusi yang bisa membantu perusahaan terkait manajemen aset tetap secara otomatis dan terintegrasi. Salah satu software yang bisa Anda andalkan adalah Odoo. Dengan fitur manajemen aset tetap di Odoo, Anda tidak perlu lagi mencatat aset di Excel atau repot menghitung depresiasi secara manual setiap bulan. Kenapa Manajemen Aset Tetap Itu Penting? Sebelum membahas bagaimana Odoo bisa membantu, mari kita bahas dulu kenapa pengelolaan aset tetap itu wajib dilakukan dengan benar: Fitur Manajemen Aset Tetap di Odoo Berikut ini beberapa fitur manajemen aset tetap di Odoo yang dapat membantu efisiensi perusahaan Anda: 1. Pencatatan Aset Otomatis Odoo memungkinkan Anda mencatat aset tetap secara otomatis begitu pembelian terjadi. Misal, saat Anda membeli mesin baru melalui modul Purchase, sistem bisa langsung mengklasifikasikannya sebagai aset tetap dan memulai siklus depresiasinya. 2. Kategori dan Jadwal Depresiasi Setiap aset bisa dimasukkan ke dalam kategori berbeda—seperti kendaraan, komputer, properti, dan sebagainya. Anda juga bisa mengatur metode depresiasi (garis lurus, saldo menurun, dan lainnya) sesuai kebutuhan bisnis atau ketentuan pajak. 3. Perhitungan dan Jurnal Otomatis Setiap bulan, Odoo akan menghitung depresiasi dan membuat jurnal otomatis di laporan keuangan. Jadi tim akuntansi tidak perlu lagi menghitung manual atau membuat entri satu per satu. 4. Tracking Nilai Buku dan Status Aset Setiap aset bisa dilacak statusnya apakah masih aktif, dijual, rusak, atau disusutkan penuh. Anda juga bisa melihat nilai bukunya secara real-time dan merencanakan penggantian jika diperlukan. 5. Integrasi dengan Modul Lain Modul aset tetap di Odoo terintegrasi langsung dengan modul Accounting, Purchase, hingga Maintenance. Artinya, Anda bisa membuat alur kerja yang efisien tanpa perlu bolak-balik antar sistem. Contoh Penggunaan: Dari Pembelian Hingga Pelepasan Aset Misalnya Anda membeli kendaraan operasional senilai Rp300 juta. Setelah invoice divalidasi, Odoo secara otomatis mencatat kendaraan sebagai aset tetap, menetapkan masa manfaat 5 tahun, dan mulai menghitung depresiasi bulanan. Setiap bulan, jurnal depresiasi tercatat otomatis. Ketika kendaraan dijual setelah 3 tahun, Odoo mencatat nilai sisa, menghitung keuntungan atau kerugian pelepasan aset, dan menyesuaikan laporan keuangan Anda. Semua proses ini terjadi otomatis dan transparan—tanpa perlu input manual yang rawan kesalahan. Waktunya Upgrade Cara Kelola Aset Anda Kalau selama ini Anda masih mencatat aset tetap di Excel atau manual, sekarang saatnya pindah ke sistem yang lebih modern dan terintegrasi. Dengan Odoo, Anda bisa mengelola seluruh siklus hidup aset tetap dengan lebih efisien, akurat, dan tentu saja hemat waktu. Jangan biarkan aset bisnis Anda jadi beban yang tak terkendali. Mulailah gunakan Odoo sekarang juga dan rasakan kemudahan dalam manajemen aset tetap bisnis Anda. Hubungi customer service kami untuk konsultasi gratis dan demo penggunaan Odoo yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Cara Membuat Penawaran Harga Secara Otomatis di Odoo
Bisnis

Cara Membuat Penawaran Harga Secara Otomatis di Odoo

Dalam dunia bisnis, proses mengirimkan penawaran harga kepada calon pelanggan adalah hal yang penting. Tapi kenyataannya, banyak perusahaan yang masih melakukannya secara manual—mengetik satu per satu, cek harga secara terpisah, bahkan mencetaknya sebelum dikirim via email atau WhatsApp. Padahal, proses ini bisa memakan waktu, meningkatkan risiko kesalahan, dan kadang membuat tim sales kewalahan saat permintaan mulai ramai. Nah, jika Anda sedang mencari cara untuk menyederhanakan proses tersebut, Odoo menawarkan solusi yang efisien. Dengan fitur otomatisasi penawaran harga di dalam modul Sales, tim Anda bisa membuat dan mengirimkan penawaran profesional hanya dalam beberapa klik saja. Tidak hanya menghemat waktu, tapi juga membuat proses penjualan terlihat lebih rapi dan terstruktur. Mengapa Proses Penawaran Perlu Diotomatisasi? Sebelum masuk ke langkah teknisnya, mari kita bahas dulu kenapa proses penawaran ini perlu diotomatisasi: Dengan fitur dari Odoo, Anda tidak hanya mempercepat proses, tapi juga meningkatkan kredibilitas bisnis di mata pelanggan. Cara Membuat Penawaran Harga di Odoo Berikut ini langkah-langkah melakukan penawaran harga di Odoo: 1. Akses Modul Sales Masuk ke dashboard Odoo, lalu pilih modul Sales. Di sinilah semua aktivitas penjualan Anda akan dikelola, termasuk pembuatan penawaran harga. 2. Klik “Quotation” dan Buat Baru Di bagian atas, Anda akan menemukan menu Quotations. Klik tombol Create untuk mulai membuat penawaran baru. Anda akan masuk ke form penawaran yang siap diisi. 3. Pilih Pelanggan Isi data pelanggan yang dituju. Jika sudah pernah bertransaksi sebelumnya, Anda bisa mencarinya di database. Jika belum, Anda bisa tambahkan data baru langsung dari form. 4. Tambahkan Produk atau Jasa Pilih produk atau layanan yang ingin Anda tawarkan. Odoo akan otomatis menarik harga, pajak, diskon, dan satuan sesuai pengaturan yang telah Anda tetapkan sebelumnya di master data produk. 5. Atur Tanggal Kadaluarsa dan Validitas Setiap penawaran bisa memiliki masa berlaku tertentu, misalnya 7 hari. Ini penting untuk memastikan kesepakatan berjalan dalam waktu yang Anda harapkan. 6. Personalisasi Template dan Kirim Gunakan template email atau sesuaikan dengan gaya bahasa Anda. Anda juga bisa mengatur tampilan PDF penawaran agar mencerminkan identitas perusahaan. Setelah selesai, Anda bisa langsung mengirim penawaran tersebut via email, atau mengunduhnya dalam format PDF untuk dikirim lewat channel lain. Bonus: Otomatisasi Follow-Up Odoo juga menyediakan fitur follow-up otomatis. Jika penawaran belum direspons dalam beberapa hari, sistem bisa mengirim pengingat ke pelanggan secara otomatis. Ini membantu menjaga potensi deal tanpa harus mengingatkan secara manual. Selain itu, jika pelanggan menyetujui penawaran tersebut, Anda bisa langsung mengonversinya menjadi Sales Order hanya dengan satu klik tanpa perlu menginput ulang datanya. Gunakan Odoo untuk Permudah Proses Penawaran Harga Anda Dengan Odoo, proses ini bisa dilakukan dengan lebih cepat, akurat, dan profesional. Anda tidak hanya memberikan pengalaman yang lebih baik untuk tim internal, tapi juga untuk calon pelanggan yang Anda layani. Kalau Anda tertarik untuk mencoba bagaimana Odoo bisa membantu tim Anda dalam proses penjualan dan penawaran harga, jangan ragu untuk hubungi tim customer service kami sekarang juga. Kami siap bantu Anda mulai dari demo, setup awal, hingga implementasi penuh untuk bisnis Anda.

Scroll to Top