Szeto x Odoo

Tips Memanfaatkan Odoo Notes untuk Kolaborasi Tim
Software

7 Tips Memanfaatkan Odoo Notes untuk Kolaborasi Tim 

Dalam dunia kerja yang semakin dinamis, kolaborasi tim adalah sebuah kebutuhan. Perusahaan yang ingin bergerak dengan cepat harus mampu mengelola komunikasi internal dengan baik, mendokumentasikan ide, serta menyusun rencana secara terstruktur.  Sayangnya, banyak organisasi masih mengandalkan cara tradisional seperti email beruntun atau aplikasi chat yang cepat membuat informasi tercecer. Inilah mengapa hadirnya Odoo Notes menjadi solusi menarik. Modul sederhana ini bisa membantu Anda mengatur catatan, berbagi ide, hingga menyusun strategi bersama tim secara lebih rapi. Tips Memanfaatkan Odoo Notes untuk Kolaborasi Tim  Berikut ini beberapa tips praktis memanfaatkan Odoo Notes agar kolaborasi tim menjadi lebih efisien, sekaligus menjaga produktivitas tetap terarah: 1. Membuat Catatan Terstruktur Sesuai Kebutuhan Salah satu kekuatan utama Odoo Notes adalah fleksibilitasnya. Anda bisa membuat catatan sesuai kategori, misalnya “Ide Marketing”, “Progres Proyek”, atau “Rencana Meeting”. Dengan begitu, tim tidak kebingungan mencari informasi tertentu karena semuanya sudah tertata di satu tempat. Catatan juga bisa diprioritaskan berdasarkan tag atau kategori tertentu agar lebih mudah dipantau. 2. Manfaatkan Fitur Checklist untuk Tugas Harian Kolaborasi bukan hanya soal berbagi ide, tetapi juga eksekusi. Odoo Notes menyediakan fitur checklist yang sangat berguna untuk mengatur pekerjaan sehari-hari. Misalnya, Anda bisa membuat daftar tugas untuk persiapan presentasi klien, lalu menandainya satu per satu ketika sudah selesai. Dengan begitu, progres kerja bisa terlihat jelas oleh seluruh anggota tim. 3. Gunakan Kolaborasi Real-Time Keunggulan Odoo Notes dibandingkan aplikasi catatan biasa adalah integrasinya dengan ekosistem Odoo lain. Catatan yang Anda buat bisa langsung dibagikan ke anggota tim, sehingga semua orang bisa berkontribusi tanpa harus berpindah platform. Misalnya, saat ada ide baru untuk kampanye marketing, catatan tersebut bisa dibagikan ke tim Sales atau Marketing agar mereka segera menindaklanjuti. 4. Integrasikan dengan Modul Lain Jangan lupa bahwa kekuatan Odoo ada pada integrasinya. Catatan di Odoo Notes bisa dikaitkan dengan modul lain, misalnya Project atau CRM. Contohnya, ide yang dicatat dalam Notes dapat ditautkan langsung ke proyek yang sedang berjalan. Hal ini membuat informasi tidak hanya tersimpan, tetapi juga benar-benar bisa digunakan dalam alur kerja sehari-hari. 5. Manfaatkan Fitur Reminder Selain digunakan untuk mencatat, Odoo Notes juga bisa dimanfaatkan sebagai pengingat. Anda dapat menambahkan deadline pada catatan tertentu agar anggota tim lainnya tidak melupakan hal penting. Fitur ini sangat berguna untuk rapat, deadline proyek, atau follow-up klien yang tidak boleh terlewat. 6. Gunakan untuk Dokumentasi Rapat Daripada menyimpan notulen rapat di file terpisah yang sering kali sulit untuk ditemukan atau mudah terlupakan, Anda bisa langsung membuat catatan rapat di Odoo Notes. Setiap keputusan yang diambil dan action plan bisa terdokumentasi dengan jelas, lalu dibagikan ke seluruh anggota tim agar semua orang di perusahaan berada di halaman yang sama. 7. Optimalkan Fitur Pencarian Semakin banyak catatan, maka semakin besar pula tantangan dalam menemukan informasi tertentu. Untungnya, dengan adanya Odoo Notes yang dilengkapi dengan fitur pencarian dapat memudahkan Anda menemukan catatan lama dengan cepat. Anda dapat menggunakan kata kunci yang konsisten agar pencarian lebih efisien. Wujudkan Kolaborasi Tim yang Lebih Efisien Mengelola kolaborasi tim tidak harus rumit. Dengan menggunakan Odoo Notes, Anda bisa memastikan semua ide, rencana, dan tugas terdokumentasi dengan baik, serta dapat diakses kapan saja. Tidak hanya itu, integrasi dengan modul lain juga dapat membantu catatan menjadi bagian dari workflow bisnis yang lebih besar. Jika Anda ingin meningkatkan kolaborasi tim sekaligus menjaga produktivitas tetap tinggi, sekarang saatnya mencoba software Odoo. Hubungi customer service kami sekarang juga untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dan mulai wujudkan cara kerja yang lebih efisien bersama Odoo.

Tips Mengelola Dokumen Digital Lebih Rapi di Odoo
Bisnis

7 Tips Mengelola Dokumen Digital Lebih Rapi di Odoo

Di era kerja hybrid dan cloud, arsip kertas sudah bukan lagi satu-satunya sumber kebenaran. Namun beralih ke dokumen digital bukan semata soal menyimpan file di folder bersama — melainkan membangun alur kerja yang rapi mulai dari struktur penyimpanan, kontrol akses, proses persetujuan, hingga automasi untuk mempercepat tugas rutin.  Kalau Anda sedang menggunakan Odoo (atau mempertimbangkannya), modul Documents di Odoo bisa jadi pusat dokumen digital perusahaan—asal dikonfigurasi dan dipakai dengan benar.  Apa Itu Modul Odoo Documents?  Modul Documents Odoo menawarkan banyak fitur mulai dari preview file online (PDF, gambar, video), folder/space terstruktur, tag, hak akses per folder, kemampuan sharing ke pihak eksternal, serta automasi (mis. split PDF, AI untuk ekstraksi data invoice, request signature). Fitur-fitur ini memungkinkan Anda menyimpan, menandai, memproses, dan melacak dokumen tanpa bolak-balik aplikasi.  Tips Mengelola Dokumen Digital Lebih Rapi di Odoo Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu Anda mengelola dokumen digital perusahaan agar lebih rapi bersama Odoo: 1. Mulai dari struktur Buat struktur folder (workspaces) yang mencerminkan proses bisnis — misal: Finance → Vendor Bills, Legal → Contracts, HR → Karyawan. Untuk tiap workspace, tentukan deskripsi dan aturan akses. Terapkan penamaan (YYYYMM_Dokumen_Tipe_Vendor.ext) yang konsisten — tag dan metadata bisa membantu filter cepat. Praktik ini menghemat waktu saat audit atau tutup buku.  2. Atur hak akses dengan bijak  Gunakan fitur access rights per folder untuk membatasi siapa yang bisa upload, edit, atau menghapus dokumen. Untuk dokumen sensitif (kontrak, laporan gaji), gunakan folder terproteksi dengan izin hanya untuk manajemen dan HR. Selain mengurangi risiko bocornya data, ini membantu kepatuhan regulasi dan audit trail.  3. Gunakan tag, kategori, dan versi untuk jejak perubahan Tagging mempercepat pencarian ketika judul file tidak persis sama. Aktifkan versi dokumen jika ada proses revisi (mis. SOP atau kontrak) sehingga Anda bisa kembali ke versi lama bila perlu. Keterangan singkat (notes) di setiap upload membantu tim lain paham konteks perubahan.  4. Automasi tugas berulang Manfaatkan fitur digitization dan AI untuk menangkap data dari vendor bills sehingga tidak perlu input manual. Buat rules automasi: saat dokumen masuk ke folder “Invoices”, buat draft bill, kirim notifikasi kepada approver, dan pindahkan dokumen ke folder “Paid” setelah invoice terbayar. Automasi mengurangi human error dan mempercepat proses.  5. Kolaborasi dan alur persetujuan Gunakan fungsi activities untuk menugaskan review atau approval pada dokumen tertentu, sehingga ada jejak tugas dan tenggat waktu. Untuk dokumen yang butuh tanda tangan, integrasikan dengan Odoo Sign agar permintaan bisa dikirim dan dilacak langsung dari platform. Ini menggantikan proses cetak-tanda-tangan-scan yang lambat.  6. Backup, retention, dan pengelolaan sampah  Tetapkan kebijakan retensi: dokumen apa yang harus disimpan 7 tahun, apa yang bisa dihapus setelah 1 tahun. Odoo memiliki mekanisme trash (restore sebelum penghapusan permanen). Manfaatkan untuk mencegah kehilangan data akibat kesalahan. Pastikan ada backup berkala di level server/DB sebagai proteksi tambahan.  7. Training & kebiasaan tim  Teknologi tanpa disiplin jadi berantakan. Buat SOP singkat seperti bagaimana upload, penamaan, tag, request approval, dan kapan memindahkan dokumen ke arsip. Lakukan training singkat dan siapkan cheat sheet untuk tim supaya penggunaan dokumen digital menjadi kebiasaan sehari-hari.  Kesimpulan  Mengelola dokumen digital secara profesional bukan hanya soal menyimpan file, tapi membangun alur, kontrol akses, automasi, dan kultur kerja yang konsisten. Dengan memanfaatkan workspaces, tag, automasi capture, fitur tanda tangan, dan kebijakan retensi di Odoo Documents, Anda dapat mengubah tumpukan file menjadi sumber informasi yang dapat ditindaklanjuti — cepat saat dibutuhkan dan aman saat diaudit.  Ingin merapikan arsip digital perusahaan Anda menggunakan Odoo? Hubungi customer service kami sekarang juga untuk demo, konsultasi struktur workspaces, dan paket implementasi yang disesuaikan dengan kebutuhan tim Anda — dari setup awal sampai training pengguna.

Tips Optimasi Jadwal Proyek dengan Gantt Chart Odoo
Bisnis

7 Tips Optimasi Jadwal Proyek dengan Gantt Chart Odoo 

Membuat jadwal proyek yang realistis dan mudah dimonitor merupakan salah satu pekerjaan terpenting manajer proyek — sekaligus paling menyita waktu kalau dikerjakan manual. Untungnya, Odoo menyediakan tampilan Gantt yang dapat membantu Anda melihat keseluruhan jadwal proyek, mengatur dependensi antar-tugas, memantau progress, dan mengidentifikasi risiko delay lebih awal.  Apa Yang Bisa Dilakukan Gantt Chart Odoo  Gantt view di modul Project/Planning memungkinkan Anda menampilkan tugas dalam garis waktu, menetapkan start/stop, membuat dependensi antar tugas, serta mengelompokkan tugas berdasarkan proyek atau resource. Di Odoo versi terbaru fitur dependensi bahkan bisa dibuat langsung dari Gantt dengan drag-and-drop. Ini membuat perencanaan dan penyesuaian jadwal proyek jadi cepat dan visual.  Tips Optimasi Jadwal Proyek dengan Gantt Chart Odoo  1. Siapkan Struktur Proyek Sebelum drag task di Gantt, pastikan struktur proyek sudah rapi: proyek → milestones → task → subtasks. Gunakan field Start Date / End Date pada task, dan tetapkan resource (user atau tim) sehingga Gantt dapat menampilkan alokasi kerja nyata. Dengan struktur yang jelas, pemindaian timeline dan identifikasi bottleneck jadi lebih mudah.  2. Manfaatkan Dependency Salah satu fitur terkuat Gantt Odoo adalah dependency. Jika tugas B bergantung pada selesainya tugas A, buat dependency agar saat A molor, jadwal B otomatis menyesuaikan. Ini mencegah penjadwalan yang tidak realistis (mis. dua pekerjaan yang butuh orang yang sama dijadwalkan bersamaan). Di Odoo Anda bisa menambahkan dependency langsung dari Gantt view dengan drag titik kecil di tepi bar tugas.  3. Gunakan Grouping & Filter  Gantt Odoo mendukung grouping (mis. berdasarkan user, project, atau stage). Saat rapat stand-up mingguan, grouping by assignee untuk melihat beban kerja tiap orang. Saat review manajemen, grouping by project untuk melihat milestone dan deliverable. Lalu tampilkan hanya tasks high priority atau due date minggu ini agar rapat lebih produktif.  4. Resource Leveling Sederhana Gantt memudahkan Anda melihat double-booking: dua bar tugas untuk user yang sama di waktu overlap. Jika muncul overload, geser task yang non-krusial ke waktu lain, atau reassign ke resource lain. Untuk proyek yang kompleks, pertimbangkan integrasi dengan modul Planning/Resource untuk perencanaan kapasitas yang lebih advance.  5. Track Progress  Tandai milestones (mis. desain selesai, uji QA, go-live) agar tim tahu titik pemeriksaan utama. Update progress (%) di tiap task supaya Gantt menampilkan status real-time. Kalau banyak task yang progress-nya stagnan, itu sinyal untuk lakukan intervention—mis. tambah resource atau pangkas scope.  6. Simulasikan “what-if”  Salah satu keuntungan Gantt adalah kemampuan “what-if”: geser satu tugas untuk melihat efek domino pada jadwal proyek. Gunakan ini saat risiko muncul—mis. vendor terlambat kirim—untuk segera membuat rencana mitigasi (reschedule, reassign, atau fast-track). Beberapa ekstensi/implementasi Gantt bahkan menyediakan fitur copy-paste atau quick duplicate untuk duplikasi sequensial tugas.  7. Ekspor dan Dokumentasikan Baseline Setelah finalisasi jadwal, ekspor (PDF/XLS) atau tetapkan baseline agar perubahan mendatang bisa dibandingkan dengan rencana awal. Baseline membantu menjelaskan penyebab deviasi saat laporan status ke stakeholder. Banyak tim menggunakan file Gantt saat rapat mingguan agar semua pihak melihat konteks yang sama.  Kesimpulan  Gantt Chart Odoo bukan sekadar alat visual: bila dipakai dengan disiplin (struktur task rapi, dependency jelas, progress ter-update), ia meningkatkan akurasi jadwal proyek, mengurangi konflik resource, dan mempercepat pengambilan keputusan saat terjadi delay. Mulai praktikkan struktur proyek yang konsisten, gunakan dependency, lakukan resource leveling sederhana, dan selalu dokumentasikan baseline. Ingin tim Anda memanfaatkan Gantt Chart Odoo secara maksimal? Kami bisa bantu setup modul Project/Planning, training tim untuk membuat jadwal proyek yang realistis, serta konfigurasi view dan otomatisasi yang sesuai alur kerja Anda. Hubungi customer service kami sekarang juga untuk demo dan konsultasi implementasi Odoo yang pas dengan kebutuhan proyek Anda.

Tips Optimasi Modul Inventory Odoo untuk Gudang Anda
Software

7 Tips Optimasi Modul Inventory Odoo untuk Gudang Anda

Mengelola gudang yang rapi dan efisien bukan cuma soal menata rak — ini soal mengatur aliran barang, meminimalkan stok mati, dan memastikan pesanan terpenuhi cepat tanpa kesalahan. Kalau Anda menggunakan Odoo, kabar baiknya modul inventory Odoo punya banyak fitur untuk membantu itu semua — tapi perlu konfigurasi yang tepat, proses yang disiplin, dan beberapa trik operasional agar benar-benar bekerja di gudang Anda.  Kenapa Modul Inventory Odoo Bisa Menjadi Game Changer Modul Inventory Odoo bukan sekadar pencatat stock — ia adalah sistem manajemen gudang yang mendukung reordering rules, rute/push-pull rules, put-away strategies, cycle counts, barcode scanning, dan integrasi dengan purchasing serta manufacturing. Dengan setup yang tepat, Anda bisa otomatiskan replenishment, kurangi human error saat picking, dan tingkatkan akurasi laporan stok.  Tips Optimasi Modul Inventory Odoo untuk Gudang Anda Berikut beberapa tips untuk melakukan optimasi modul inventory Odoo untuk gudang Anda: 1. Struktur Gudang dan Lokasi yang Jelas Jangan langsung impor semua produk — dulu rancang struktur gudang di Odoo: warehouse → zones → locations. Lokasi yang jelas (mis. receiving, quality control, fast movers, bulk storage) memudahkan aturan put-away dan picking otomatis sehingga operasional lebih cepat. Put-away rules dan strategi penyimpanan membantu menempatkan barang sesuai frekuensi penjualan.  2. Gunakan Reordering Rules  Atur reordering rules per produk untuk menjaga safety stock otomatis: tentukan minimum (trigger) dan maksimum (order qty) sehingga Odoo membuat purchase order atau manufacturing order saat forecast turun di bawah ambang. Scheduler Odoo dapat menjalankan aturan ini harian sehingga replenishment otomatis berjalan. Ini mengurangi pekerjaan manual tim purchasing.  3. Pakai Barcode / Scanning  Implementasi barcode scanning (atau RFID untuk skala besar) memangkas waktu input dan hampir menghilangkan salah pick. Odoo mendukung integrasi scanner mobile untuk operasional offline di gudang, sehingga proses counting, receiving, dan picking jadi lebih cepat dan akurat.  4. Terapkan Cycle Counts dan Stock Adjustments Rutin Daripada stocktake besar setahun sekali, lakukan cycle counts berkala pada kelompok produk (mis. fast movers tiap minggu, slow movers tiap bulan). Modul Inventory Odoo memudahkan pembuatan inventory adjustments sehingga selisih dapat cepat dikoreksi tanpa menghentikan operasional. Ini menjaga kepercayaan data stok untuk laporan keuangan dan pemesanan.  5. Kelompokkan Produk Lakukan ABC analysis (A = penjualan tinggi, C = rendah). Tempatkan barang A dekat area picking untuk mempercepat proses. Buat juga aturan paket/bundle bila Anda menjual paket produk agar stok komponen dikurangi otomatis saat paket terjual. Fitur-fitur ini mengurangi jarak berjalan dan meningkatkan throughput gudang.  6. Manfaatkan Routes, Push/Pull Rules, dan Quality Control Odoo routes memungkinkan Anda menentukan alur barang (mis. direct delivery, cross-dock, make to order). Quality control checkpoints (QC) dapat disisipkan di receiving atau before shipping untuk menahan barang rusak. Kombinasi ini menjaga kualitas pengiriman dan meminimalkan retur.  7. Laporan, Dashboard, dan Integrasi  Buat dashboard custom (stock valuation, aging, on-hand vs forecast) untuk pantauan harian. Integrasikan modul Purchase dan Manufacturing agar PO/MO otomatis ter-generate berdasar reordering rules dan kebutuhan produksi — ini mengurangi pekerjaan admin dan risiko stockout.  Kesimpulan  Modul inventory Odoo sangat kuat bila Anda menata gudang, otomatisasi reordering, dan menerapkan scanning + cycle counts. Mulailah dengan perbaikan data dan struktur lokasi, lalu aktifkan fitur-fitur kunci (reordering, put-away, routes). Lakukan pengukuran KPI untuk membuktikan hasil sebelum ekspansi teknologi (RFID, WMS kompleks). Ingin tim Anda mengoptimalkan modul inventory Odoo dengan cepat? Hubungi customer service kami sekarang juga untuk konsultasi, demo, dan paket implementasi yang disesuaikan dengan ukuran gudang dan kebutuhan operasional Anda — kami bantu dari audit data sampai training operator.

Trik Praktis Membuat Laporan Keuangan Bulanan di Odoo
Akuntansi

6 Trik Praktis Membuat Laporan Keuangan Bulanan di Odoo

Membuat laporan keuangan bulanan yang lengkap dan rapi menjadi momen penting setiap akhir bulan. Kalau Anda masih sibuk tarik data manual dari beberapa sumber, atau laporan selalu butuh koreksi berulang, ini tanda bahwa alur pelaporan perlu dirapikan. Hal tersebut bukan hanya demi audit, tapi juga agar manajemen cepat mengambil keputusan.  Odoo menyediakan kerangka laporan yang komprehensif, tapi kuncinya adalah menyiapkan data dan konfigurasi yang benar supaya laporan keuangan bulanan Anda muncul otomatis, akurat, dan siap dikirim ke pemangku kepentingan. Trik Praktis Membuat Laporan Keuangan Bulanan di Odoo Berikut beberapa trik untuk mempercepat proses pembuatan laporan keuangan bulanan: 1. Persiapan Data Sebelum membuat laporan keuangan (laba rugi, neraca, arus kas), pastikan akun-akun Anda telah direkonsiliasi. Langkah awal yang efisien adalah mencetak atau meninjau Trial Balance untuk memastikan saldo akun sudah balance.  Setelah itu, transaksi yang belum terhubung ke invoice atau pembayaran harus ditandai atau dijelaskan agar arus kas dan saldo bank di laporan sesuai kondisi nyata. Odoo punya fitur bank reconciliation yang mempermudah pencocokan transaksi.  2. Gunakan Laporan Standar Odoo Odoo menyertakan laporan utama seperti Profit & Loss, Balance Sheet, Cash Flow, Aging, dan General Ledger. Untuk laporan keuangan bulanan, Anda biasanya memakai Profit & Loss (filter periode per bulan) dan Balance Sheet (per akhir bulan). Pilih periode lewat filter tanggal, lalu klik Apply. Odoo juga menyediakan opsi perbandingan periode (comparison) jika Anda ingin melihat tren.  3. Buat Laporan Kustom Bila Format Standar Belum Pas Seringkali format laporan perusahaan butuh kustomisasi (mis. memisahkan biaya operasional tetap vs variabel). Odoo menyediakan fitur Custom Reports untuk membuat root report atau variant dan menentukan grouping, kolom debit/credit, dan periode yang diinginkan. Aktifkan Developer Mode untuk opsi konfigurasi lebih lengkap.  Kalau perusahaan Anda memakai akun analitik (analytic accounts) untuk proyek atau cabang, manfaatkan analytic filters di laporan agar Anda bisa menghasilkan laporan keuangan per proyek atau per cabang tanpa export-import manual. 4. Automasi & Schedule Export Setelah format final disetujui, simpan template dan gunakan fitur export PDF / XLSX untuk menyimpan versi resmi laporan. Di Odoo Anda bisa mengekspor langsung dari tampilan report (PDF/XLSX). Untuk menghemat waktu, buat SOP: pada hari X setiap bulan, generate laporan Profit & Loss, Balance Sheet, dan Cash Flow, lalu kirim ke tim via email atau unggah ke shared folder.  Jika Anda butuh pengiriman otomatis (mis. email ke manajemen tiap tanggal 1), pertimbangkan modul automatisasi atau add-on pihak ketiga yang menjadwalkan export dan pengiriman laporan. 5. Validasi & Catatan  Selalu tambahkan catatan singkat (annotation) pada angka yang fluktuatif: misalnya biaya besar tak terduga, penjualan luar biasa, atau koreksi akuntansi. Odoo memungkinkan Anda membuka baris laporan dan melihat detail (annotate) sehingga auditor dan manajemen paham penyebab perubahan. Catatan ini mempercepat review dan mengurangi tanya-jawab panjang.  6. Audit Trail & Kontrol Versi  Sebelum finalisasi, pastikan tidak ada jurnal yang diubah sembarangan. Terapkan approval flow untuk jurnal adjusting dan pembetulan. Manfaatkan report “General Ledger” untuk jejak transaksi dan “Journal Audit” bila perlu pemeriksaan mendalam. Fitur-fitur ini membantu Anda menjaga integritas laporan keuangan bulanan.  Kesimpulan  Laporan keuangan bulanan yang cepat dan akurat bukan soal alat saja — tetapi soal disiplin data, konfigurasi yang tepat, dan sedikit automasi. Dengan menyiapkan trial balance, rekonsiliasi bank, memanfaatkan laporan standar Odoo, serta membuat custom report bila perlu, Anda dapat mengurangi waktu tutup buku dan meningkatkan kualitas informasi untuk pengambilan keputusan. Ingin tim Anda menghasilkan laporan bulanan yang otomatis dan siap presentasi? Kami bisa bantu setting Odoo, membuat template laporan kustom, dan melatih tim finance Anda agar proses tutup buku jadi cepat dan andal. Hubungi customer service kami sekarang juga untuk konsultasi dan demo langsung—jadwalkan implementasi Odoo yang cocok untuk kebutuhan pelaporan keuangan perusahaan Anda.

Tips Praktis Mempercepat Kinerja Odoo agar Tidak Lemot
Software

7 Tips Praktis Mempercepat Kinerja Odoo agar Tidak Lemot

Kalau sistem Odoo Anda lambat, dampaknya bukan hanya “menunggu satu detik lebih lama” — ini berarti antrean di kasir, sales yang kehilangan momentum saat presentasi, laporan manajemen yang terlambat, dan staf yang frustrasi. Memperbaiki kinerja Odoo adalah tentang mengurangi friction di seluruh operasi: dari infrastruktur, database, caching, sampai kode kustom.  Mengapa Kinerja Odoo Bisa Terasa Lemot  Ada beberapa penyebab yang paling sering membuat Odoo menjadi lambat: konfigurasi PostgreSQL yang belum dioptimalkan (query berat dan index yang kurang), terlalu banyak koneksi database tanpa pooling, session/cache yang masih bergantung pada disk, konfigurasi Odoo yang masih pada mode development, serta modul kustom yang mengeksekusi query tidak efisien. Identifikasi awal dengan monitoring akan sangat membantu menentukan fokus perbaikan.  Dampak Lambatnya Sistem Bagi Bisnis Ketika kinerja Odoo buruk, transaksi jadi tersendat dan pengalaman pelanggan terpengaruh. Selain itu, staff menghabiskan waktu menunggu UI merespons sehingga produktivitas turun. Untuk bisnis ritel dan POS, penalty-nya langsung terasa saat jam puncak; untuk bisnis B2B, laporan terhambat dapat menunda keputusan strategis. Dengan kata lain: optimasi performa adalah investasi ROI cepat, bukan sekadar pengeluaran IT. Tips Praktis Mempercepat Kinerja Odoo agar Tidak Lemot Berikut ini beberapa tips untuk mempercepat kinerja Odoo agar tidak lemot: 1. Audit & monitoring dulu  Pasang monitoring sederhana (Grafana + Prometheus, atau layanan APM) untuk mendapatkan metrik: latency, CPU/RAM, I/O, jumlah koneksi DB, dan slow queries. Tanpa data, optimasi hanya tebak-tebakan.  2. Quick wins yang mudah diterapkan 3. Tuning PostgreSQL  Tuning parameter penting (shared_buffers, work_mem, effective_cache_size) sesuai ukuran RAM server, jalankan VACUUM/ANALYZE, dan gunakan EXPLAIN untuk query lambat. Menambahkan index pada kolom yang sering dipakai filter/join juga krusial. Banyak panduan tuning PostgreSQL relevan dengan Odoo tersedia dari komunitas.  4. Connection pooling & caching Implementasikan pgBouncer untuk connection pooling—ini mengurangi overhead koneksi saat banyak user bersamaan. Tambahkan Redis untuk menyimpan session dan cache sehingga operasi baca tidak selalu kembali ke disk atau DB. Kombinasi ini sering menyelesaikan isu concurrency.  5. Arsitektur dan penskalaan  Pertimbangkan memisahkan instance: frontend (user), worker/background job, dan reporting/BI. Gunakan load balancer saat perlu scale horizontal. Untuk deployment besar, containerization (Docker/Kubernetes) dapat membantu orkestrasi dan auto-scaling.  6. Audit & optimasi kode kustom Lakukan code review terhadap module kustom: hindari search dalam loop, gunakan read_group untuk agregasi, dan profil kode untuk menemukan fungsi paling mahal. Banyak kasus performa buruk berasal dari kustomisasi yang men-trigger banyak query.  7. Jadwalkan maintenance rutin Set rutinitas: VACUUM/ANALYZE, rotate log, review indeks, dan pengecekan slow query. Alert pada monitor akan memberitahu Anda sebelum pengguna mengeluh.  Kesimpulan Mempercepat kinerja Odoo bukan soal trik satu kali; ia butuh pendekatan berlapis: monitoring → quick wins → tuning DB → caching/pooling → arsitektur → optimasi kode → maintenance. Langkah paling efektif biasanya tuning PostgreSQL dan menambahkan pgBouncer + Redis untuk lingkungan dengan banyak user.  Jika Anda ingin audit performa cepat (profiling + rekomendasi tindakan), tim kami siap membantu dari audit singkat hingga implementasi penuh. Gunakan Odoo sekarang juga untuk menikmati platform ERP yang terintegrasi dan, ketika dioptimalkan, sangat responsif — hubungi customer service kami untuk demo, konsultasi, dan rencana implementasi yang disesuaikan dengan bisnis Anda.

Odoo vs ECOUNT ERP Perbandingan untuk Bisnis Anda
Software

Odoo vs ECOUNT ERP: Perbandingan untuk Bisnis Anda

Memilih sistem ERP bukan sekadar soal fitur—itu soal kecocokan dengan pola kerja, kapasitas tim, dan rencana pertumbuhan perusahaan. Di pasar solusi ERP ada banyak pilihan, dan dua nama yang kerap muncul untuk bisnis skala kecil hingga menengah adalah Odoo dan ECOUNT ERP. Keduanya bisa mengelola akuntansi, penjualan, dan inventory, tapi pendekatan dan target pengguna mereka berbeda.  Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan utama dari kedua sistem ERP tersebut agar supaya keputusan pilihan untuk bisnis Anda menjadi lebih tepat. Profil Singkat Odoo dan ECOUNT Odoo adalah rangkaian aplikasi bisnis modular (CRM, Sales, Inventory, Manufacturing, Accounting, Website, POS, dan lain-lain) yang tersedia dalam versi Community (open source) dan Enterprise (fitur berbayar + dukungan). Keunggulan Odoo ialah fleksibilitas modul dan ekosistem aplikasi/partner yang luas sehingga gampang dikustomisasi untuk kebutuhan spesifik bisnis.  ECOUNT ERP adalah solusi cloud-native yang telah dikembangkan sejak 1999 dan berfokus pada ERP berbasis web untuk UKM dengan paket yang relatif “siap pakai”—mencakup accounting, inventory, purchase, sales, produksi, dan payroll. ECOUNT menonjolkan kemudahan penerapan, multi-bahasa (termasuk Bahasa Indonesia), dan biaya langganan tetap per bulan.  Kelebihan Odoo: Fleksibel dan Bisa Tumbuh Bersama Bisnis Jika Anda butuh platform yang bisa berkembang dari satu cabang usaha menjadi beberapa divisi terintegrasi, Odoo menawarkan keuntungan nyata seperti: Kekurangannya yaitu implementasi Odoo seringkali memerlukan perencanaan & partner implementasi yang berpengalaman—jadi ada biaya dan waktu proyek lebih besar dibanding solusi plug-and-play. Kelebihan ECOUNT: Cepat, Cloud-Native, dan Terjangkau Untuk UKM ECOUNT dirancang untuk perusahaan yang butuh ERP cepat jalan tanpa ribet: Kekurangannya yaitu fleksibilitas kustomisasi lebih terbatas dibanding Odoo. Jika bisnis Anda membutuhkan proses unik atau integrasi kompleks, opsi kustom ECOUNT mungkin tidak sedalam Odoo. Mana Yang Lebih Cocok Untuk Anda? Pilih ECOUNT jika Anda menjalankan usaha kecil-menengah yang butuh ERP cloud cepat terpasang, kemudahan penggunaan, dukungan multi-bahasa termasuk Indonesia, dan biaya bulanan tetap tanpa investasi infrastruktur besar.  Pilih Odoo jika Anda membutuhkan platform yang sangat fleksibel, ingin mengintegrasikan banyak fungsi bisnis (mis. e-commerce + manufaktur + POS + akuntansi), dan siap berinvestasi di implementasi untuk mendapatkan solusi yang tailor-made.  Kesimpulan Tidak ada jawaban “paling benar” — yang ada adalah solusi yang paling sesuai dengan kondisi dan target pertumbuhan perusahaan Anda. Untuk bisnis yang mengutamakan kemudahan, kecepatan implementasi, dan biaya predictable, ECOUNT adalah opsi solid. Untuk bisnis yang menginginkan skala, kustomisasi, dan ekosistem aplikasi yang kaya, Odoo sering kali lebih unggul dalam jangka panjang. Ingin tahu bagaimana Odoo bisa di-setup agar cocok dengan alur kerja dan kebutuhan industri Anda? Hubungi customer service kami sekarang juga untuk konsultasi gratis dan demo yang disesuaikan. Kami bantu Anda menentukan roadmap implementasi Odoo yang realistis—dari modul awal hingga integrasi lanjutan.

Odoo vs TallyPrime ERP Mana yang Cocok untuk Anda
Software

Odoo vs TallyPrime: ERP Mana yang Cocok untuk Anda?

Memilih sistem yang tepat untuk menjalankan operasi bisnis itu penting — bukan hanya soal fitur, tetapi juga soal kecocokan jangka panjang dengan proses, tim, dan rencana pertumbuhan perusahaan. Di pasar ada banyak opsi, mulai dari aplikasi akuntansi sederhana sampai platform ERP lengkap. Dua nama yang kerap dibandingkan adalah Odoo, platform ERP modular yang luas, dan TallyPrime, solusi akuntansi yang populer di banyak negara.  Sekilas tentang Odoo dan TallyPrime Odoo adalah rangkaian aplikasi bisnis modular yang mencakup CRM, penjualan, inventori, manufaktur, e-commerce, akuntansi, HR, dan lainnya. Karena bersifat modular, Anda dapat mengaktifkan hanya modul yang diperlukan dan menambahnya saat kebutuhan berkembang. Odoo tersedia dalam versi Community (open source) dan Enterprise (fitur tambahan dan dukungan komersial), serta bisa dijalankan on-premise atau di cloud. TallyPrime awalnya dikenal sebagai solusi akuntansi yang kokoh; fitur utamanya berfokus pada pembukuan, rekonsiliasi, pembuatan laporan keuangan, dan kepatuhan pajak. TallyPrime dirancang untuk menjadi solusi cepat pakai bagi usaha yang membutuhkan pencatatan transaksi yang andal tanpa kompleksitas ERP penuh. Kekuatan Odoo: Ekosistem Terpadu dan Skalabilitas Kelebihan utama Odoo adalah kemampuannya menyatukan banyak fungsi bisnis dalam satu platform. Jika tujuan Anda adalah mengintegrasikan penjualan, stok, e-commerce, produksi, dan akuntansi sehingga data hanya dimasukkan sekali dan langsung mengalir ke modul terkait, Odoo memberi keuntungan besar. Beberapa poin kuat Odoo: Namun, perlu diingat implementasi Odoo yang sangat kustom memerlukan waktu, perencanaan, dan dukungan teknis yang berpengalaman. Investasi awal bisa lebih tinggi dibanding solusi akuntansi sederhana, tetapi potensi efisiensi jangka panjang juga signifikan. Kekuatan TallyPrime: Fokus pada Pembukuan dan Kepatuhan TallyPrime unggul pada kemudahan pencatatan keuangan dan stabilitas sebagai alat pembukuan. Jika kebutuhan utama Anda berpusat pada akuntansi — pembuatan invoice, buku besar, rekonsiliasi bank, dan laporan pajak — TallyPrime memberikan solusi yang cepat untuk dijalankan oleh tim finance tanpa banyak konfigurasi teknis. Poin-poin keunggulannya: Kekurangannya terlihat saat kebutuhan bisnis mulai meluas di luar akuntansi: TallyPrime bukan platform ERP penuh, sehingga integrasi dengan fungsi operasional lain memerlukan solusi tambahan atau proses manual. Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis Anda? Pilih TallyPrime bila fokus utama Anda adalah pembukuan, kepatuhan pajak, dan Anda butuh solusi cepat untuk dioperasikan tim finance tanpa kustomisasi besar. Solusi ini ideal untuk usaha kecil hingga menengah yang menempatkan akuntansi sebagai prioritas utama. Pilih Odoo bila Anda membutuhkan platform terpadu yang menggabungkan penjualan, gudang, produksi, e-commerce, serta akuntansi—dan ingin berinvestasi pada implementasi yang memungkinkan proses otomatis dan skalabilitas seiring pertumbuhan bisnis. Banyak perusahaan mulai dengan solusi akuntansi sederhana untuk “berjalan dulu”, kemudian bermigrasi ke ERP seperti Odoo ketika kebutuhan integrasi, otomatisasi, dan skala operasional meningkat. Pendekatan bertahap ini seringkali lebih hemat biaya dan memberi waktu tim beradaptasi. Kesimpulan Pilihan terbaik adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional, kapasitas internal, dan roadmap pertumbuhan Anda. Jika tujuan Anda adalah membangun sistem operasi terintegrasi yang mengurangi kerja manual, menyatukan data, dan mendukung ekspansi bisnis — Odoo menawarkan fleksibilitas dan cakupan fitur yang kuat. Ingin melihat bagaimana Odoo dapat diimplementasikan untuk proses spesifik perusahaan Anda — misal alur penjualan terintegrasi dengan inventory dan akuntansi? Hubungi customer service kami untuk demo dan konsultasi gratis. Kami siap membantu menilai kebutuhan Anda dan menyusun roadmap implementasi Odoo yang realistis dan efisien.

Odoo vs Mekari Jurnal Solusi ERP untuk Bisnis Lokal
Software

Odoo vs Mekari Jurnal: Solusi ERP untuk Bisnis Lokal

Memilih software bisnis itu ibarat memilih sepatu: harus pas ukurannya, nyaman dipakai dalam jangka panjang, dan cocok untuk jenis aktivitas yang akan Anda jalani. Di pasar Indonesia, dua nama yang sering muncul ketika bisnis mencari solusi untuk mengelola keuangan, penjualan, inventori, dan operasi adalah Odoo dan Mekari Jurnal. Keduanya populer, tapi punya pendekatan dan target pengguna yang agak berbeda.  Artikel ini membantu Anda melihat mana yang lebih cocok berdasarkan karakter bisnis, anggaran, dan tujuan pertumbuhan. Odoo: ERP Modular dan Fleksibel Odoo adalah rangkaian aplikasi bisnis modular yang mencakup CRM, penjualan, e-commerce, inventori, manufaktur, akuntansi, dan banyak lagi. Karena sifatnya modular, Anda bisa mulai pakai sedikit modul lalu menambah sesuai kebutuhan saat bisnis tumbuh. Odoo tersedia dalam versi Community (open source) dan versi Enterprise dengan fitur tambahan dan dukungan komersial.  Kelebihan Odoo untuk bisnis di Indonesia: Namun, perlu dicatat: implementasi Odoo yang sangat kustom biasanya membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya IT/implementor meski hasilnya sangat tailor-made. Mekari Jurnal: Fokus di Akuntansi dan Kebutuhan UKM Indonesia Mekari Jurnal (jurnal.id) dibangun sebagai aplikasi akuntansi berbasis cloud yang ditujukan untuk startup, UKM, dan perusahaan menengah di Indonesia. Platform ini memudahkan pembukuan, pembuatan invoice, rekonsiliasi bank, dan pelaporan pajak—fitur yang langsung relevan bagi banyak pelaku usaha lokal.  Kelebihan Mekari Jurnal: Keterbatasan Jurnal dibanding Odoo adalah cakupan fungsionalitas yang lebih fokus pada finance dan operasi dasar—kalau Anda butuh ERP end-to-end (mis. modul manufaktur kompleks, e-commerce terintegrasi, POS omnichannel) mungkin akan terasa kurang. Mana Yang Lebih Cocok Untuk Bisnis Anda? Pilih Odoo jika Anda membutuhkan sistem terintegrasi lebih luas (sales, inventory, produksi, website) dan siap berinvestasi di implementasi serta kustomisasi.  Pilih Mekari Jurnal jika Fokus utama adalah pembukuan, kepatuhan pajak, dan kemudahan penggunaan untuk tim finance tanpa perlu kustomisasi besar.  Banyak perusahaan di Indonesia memulai dengan solusi akuntansi seperti Jurnal untuk “jalan dulu”, lalu beralih ke ERP seperti Odoo saat kebutuhan integrasi dan skalabilitas meningkat. Pilihan ini logis: mulai simpel, lalu bangun fondasi ERP saat bisnis siap. Kesimpulan Tidak ada jawaban tunggal soal mana yang lebih unggul—semua kembali ke kebutuhan, anggaran, dan rencana pertumbuhan perusahaan. Odoo unggul pada fleksibilitas dan cakupan modul yang luas, sedangkan Mekari Jurnal unggul pada kemudahan penggunaan dan fokus pada kebutuhan akuntansi lokal.  Jika tujuan ANda adalah membangun ekosistem operasional yang terintegrasi dan skalabel, maka Odoo adalah pilihan yang patut dipertimbangkan lebih serius. Ingin tahu bagaimana Odoo bisa diimplementasikan untuk alur bisnis spesifik (penjualan, inventory, akuntansi, e-commerce) di perusahaanmu?  Hubungi customer service kami sekarang juga untuk konsultasi dan demo yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda — agar mendapatkan solusi yang pas dan roadmap implementasi yang realistis.

Odoo vs ERPNext ERP Open Source Mana Lebih Lengkap
Software

Odoo vs ERPNext: ERP Open Source Mana Lebih Lengkap?

Pemilik bisnis dan manajemen perusahaan seringkali merasa bingung saat harus memilih ERP open source terbaik untuk operasional bisnis—apalagi dua platform yang paling populer adalah Odoo dan ERPNext. Keduanya sudah terbukti andal, punya fitur lengkap, dan ramah untuk pengguna di segala tingkatan.  Namun apakah keduanya menawarkan kelengkapan modul yang sama? Atau justru ada keunggulan di salah satu sisi? Yuk, kita bedah satu per satu—dengan gaya santai, tetap profesional, dan tanpa membingungkan dengan tabel perbandingan. Odoo: Ekosistem Modular dan Dukungan Global Odoo adalah software open source yang berlisensi LGPLv3 untuk versi Community, dengan versi Enterprise yang menyediakan fitur tambahan dan dukungan resmi.  Kelebihan utama Odoo adalah ekosistem modularnya yang sangat luas—mulai dari CRM, penjualan, akuntansi, inventori, manufaktur, hingga e-commerce dan website builder. Kalau diperluas lagi, Odoo menyertakan ribuan modul dari komunitas (via OCA dan marketplace), termasuk untuk spesifikasi industri tertentu. Odoo juga unggul dalam integrasi lintas modul (misalnya antara e-commerce, penjualan, dan inventory) serta menawarkan fitur penjualan lanjutan yang sangat berguna untuk bisnis seperti dropshipping, predictive inventory, dan automasi proses order.  Dari sisi dukungan dan komunitas, Odoo solid. Banyak partner resmi dan dokumentasi lengkap tersedia secara global. Modul Enterprise juga menyertakan support komersial dan opsi SaaS, yang mengurangi beban maintenance tim internal. ERPNext: Sederhana dan Sepenuhnya Open Source ERPNext adalah ERP open source murni dengan lisensi GPL-3.0. Ia menyediakan modul dasar yang lengkap untuk UKM—seperti akuntansi, CRM, HR, sales, pembelian, manufaktur, POS, inventori, hingga situs dan e-commerce. ERPNext juga memiliki modul spesifik untuk sektor seperti pendidikan, non-profit, hingga kesehatan. ERPNext terkenal karena arsitekturnya yang sederhana dan konsisten. Dengan kerangka Frappe, Anda bisa mengatur form, alur kerja, dan laporan tanpa coding—cukup dengan konfigurasi, atau langsung mengubah kode karena semuanya GPL. Kebanyakan penggunanya adalah UKM atau tim dengan akses developer internal yang nyaman bekerja dengan menggunakan Python/JS. Komunitas ERPNext berkembang aktif, dan platform ini juga sepenuhnya open source tanpa adanya edisi berbayar yang membatasi fitur. Semua modul tersedia secara langsung, tanpa perlu lisensi khusus. Mana yang Lebih Lengkap? Kalau yang dimaksud “lengkap” adalah kelengkapan modul dan fleksibilitas fitur, maka Odoo punya keunggulan lebih. Dengan ribuan modul di marketplace dan integrasi lintas aplikasi, Odoo menawarkan solusi yang lebih matang untuk bisnis retail, manufaktur besar, e-commerce, dan lainnya. Namun, jika “lengkap” berarti fitur inti saja (akuntansi, HR, distribusi, POS) dalam satu paket open source tanpa adanya batasan lisensi, maka ERPNext sudah cukup bagi banyak bisnis menengah ke bawah. Kesimpulan Secara keseluruhan, Odoo menjadi pilihan lebih unggul jika Anda mencari ERP open source yang bisa tumbuh bersama bisnis: kaya fitur, punya dukungan komunitas luas, dan modul yang bisa ditambahkan sesuai kebutuhan. Sedangkan ERPNext adalah pilihan elegan bagi bisnis yang menginginkan solusi open source murni, lengkap untuk operasi dasar, dan pengendalian penuh tanpa edisi terbatas. Jika Anda ingin melihat langsung bagaimana Odoo bisa diterapkan di bisnis Anda—dengan workflow penjualan, akuntansi, inventory, hingga e-commerce—hubungi customer service kami sekarang juga. Kami siap bantu demo, konsultasi, dan integrasi yang pas dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Scroll to Top