Dalam dunia manufaktur, efisiensi bukan hanya kecepatan produksi, tapi juga bagaimana setiap langkah kerja tersusun rapi dan dapat diprediksi. Banyak bisnis memiliki mesin dan tenaga kerja memadai, tetapi mengalami bottleneck karena alur routing kurang optimal.
Di sinilah Odoo 18 berperan penting — melalui fitur proses routing, perusahaan dapat mengatur urutan operasi, kapasitas workstation, serta estimasi waktu secara lebih akurat. Dengan memahami cara kerja routing dan bagaimana mengoptimalkannya di Odoo, Anda bisa memperbaiki lead time, mengurangi idle time, dan memastikan arus produksi stabil.
Tips Mengoptimalkan Proses Routing Manufaktur dengan Odoo
Berikut ini beberapa tips untuk mengoptimalkan proses routing manufaktur dengan Odoo:
1. Memastikan Work Centers Terkonfigurasi dengan Benar
Agar routing berjalan efektif, langkah pertama adalah memastikan setiap Work Center memiliki konfigurasi yang mencerminkan kondisi nyata di lapangan.
Beberapa hal yang perlu Anda cek:
- Capacity per Cycle – Sesuaikan kapasitas berdasarkan jumlah item yang bisa diproduksi dalam satu siklus tanpa mengorbankan kualitas.
- Time Efficiency – Nilai ini membantu menghitung waktu produksi secara realistis.
- Cost per Hour – Berguna untuk analisis biaya produksi dan margin produk.
Dengan Work Center yang akurat, perhitungan kapasitas dan durasi routing menjadi jauh lebih tepat.
2. Mengatur Operation Routing Secara Sistematis
Setiap operasi dalam routing sebaiknya dibuat berurutan dan jelas. Berikut tipsnya:
- Mulai dari proses dasar seperti cutting atau assembling.
- Berikan waktu operasi yang realistis, termasuk waktu setup dan cleaning.
- Gunakan Notes berupa SOP singkat untuk membantu operator tetap konsisten.
- Hubungkan setiap operasi ke Work Center yang tepat agar tidak terjadi overload.
3. Manfaatkan Duration Computation untuk Estimasi Akurat
Odoo menyediakan dua metode perhitungan durasi:
- Set duration manually
- Compute based on real-time data
Jika bisnis Anda sudah memiliki ritme produksi yang stabil, sebaiknya gunakan perhitungan otomatis berdasarkan data aktual. Ini membuat estimasi per MO (Manufacturing Order) lebih presisi dan mempermudah penjadwalan
4. Gunakan Capacity Planning untuk Menghindari Penumpukan
Proses routing tanpa kontrol kapasitas akan membuat Work Center tertentu mengalami overload. Beberapa tips dalam penggunaannya:
- Aktifkan Plan Orders untuk melihat visualisasi beban kerja.
- Perhatikan warna indikator beban kapasitas.
- Lakukan adjust routing bila terjadi lonjakan produksi.
Dengan demikian, Anda dapat menghindari downtime dan memaksimalkan pemakaian seluruh Work Center secara merata.
5. Kontrol WIP (Work in Progress) dengan Work Orders
Work Orders memberikan visibilitas ke seluruh aktivitas yang sedang berlangsung.
Beberapa cara mengoptimalkannya:
- Pantau status setiap operasi: Ready, In Progress, atau Done.
- Berikan instruksi kerja yang jelas pada setiap Work Order.
- Analisis waktu aktual vs waktu estimasi untuk membuat routing lebih efisien.
Data WO sering kali menjadi dasar tuning routing yang benar-benar berdampak nyata.
6. Evaluasi Routine Melalui Work Center Metrics
Gunakan laporan pada Work Center untuk mendapatkan insight seperti:
- Load vs capacity
- OEE (Overall Equipment Efficiency)
- Waktu idle operator
- Breakdown yang sering terjadi
Dari sini Anda bisa menyempurnakan proses routing secara bertahap sehingga semakin efisien dari waktu ke waktu.
Saatnya Kelola Routing Manufaktur Lebih Optimal dengan Odoo
Mengoptimalkan proses routing di Odoo bukan hanya soal memastikan langkah kerja tersusun rapi, tetapi bagaimana setiap elemen dapat berfungsi secara harmonis. Jika Anda ingin mulai mengelola proses manufaktur dengan lebih modern dan terstruktur, Odoo 18 adalah solusi yang fleksibel dan mudah digunakan. Hubungi tim customer service kami sekarang untuk konsultasi dan implementasi Odoo sesuai kebutuhan bisnis Anda.

